Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KARACHI. Defisit neraca berjalan (CAD) Pakistan anjlok ke level US$ 200 juta pada Januari 2023. Angka ini terjun 90% dari posisi tahun lalu, ditekan pelemahan rupee yang telah memperlambat kinerja impor.
Dikutip dari Reuters, Bank Sentral Pakisran mengatakan dalam waktu kurang dari sebulan, nilai mata uang negara tersebut anjlok lebih dari 25% di hadapan dolar AS.
Di sisi lain, harga bahan bakar telah naik lebih dari 20% karena pemerintah menerapkan langkah-langkah fiskal yang diperlukan untuk mendapatkan dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Baca Juga: Bahas Sanksi ke Rusia, Menteri Keuangan Negara G7 akan Gelar Pertemuan
Selama tujuh bulan pertama tahun fiskal saat ini, defisit neraca berjalan negara menyusut 67% menjadi US$ 3,8 miliar dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 11,6 miliar.
"Defisit bulanan ini terendah dalam 25 bulan dan lebih rendah dari yang diharapkan," kata Mohammad Sohail, kepala eksekutif Topline Securities
Tahir Abbas, kepala penelitian di Arif Habib Limited mengatakan, impor mesin dan transportasi turun masing-masing sebesar 47% dan 61%, karena kebijakan ketat yang diberlakukan oleh Bank Negara Pakistan.