kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mayat dan kanker paru-paru akan menghiasi bungkus rokok di AS


Rabu, 22 Juni 2011 / 09:03 WIB
Mayat dan kanker paru-paru akan menghiasi bungkus rokok di AS
ILUSTRASI. Petugas Satpol PP melakukan pendataan kepada warga yang tidak menggunakan masker di kawasan Tanjung Duren Raya, Jakarta, Jumat (11/09/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon-11/09/2020)


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Tingkat kesadaran akan bahaya merokok masih terbilang rendah di AS. Terkait hal itu, pemerintah AS memberlakukan peraturan baru. Salah satunya, perusahaan rokok harus menampilkan imej mayat dan kanker paru-paru dalam bungkus rokok yang dijual di AS mulai tahun depan.

Menurut situs resmi Food and Drug Administration (FDA), imej lain yang juga harus ditampilkan dalam bungkus rokok antara lain gigi yang rusak dan lubang di tenggorongan seorang pria. FDA memang memilih sembilan imej dari 36 gambar yang diajukan pada tahun lalu.

Tanpa ada imej peringatan akan bahayanya, rokok tidak akan bisa dijual di AS setelah 22 Oktober 2012. Sehingga, setiap bungkus rokok harus menampilkan satu dari sembilan gambar yang memperingatkan masyarakat bahwa "merokok dapat membunuh Anda". Gambar tersebut harus menutupi setengah cover bungkus rokok di bagian depan dan belakang.

"Adanya peraturan ini merupakan yang terberat dan peringatan yang paling efektif dalam sejarah AS. Dengan adanya peringatan tersebut, setiap orang yang membeli sebungkus rokok mengetahui semua resikonya," jelas Kathleen Sebelius, Health and Human Services Secretary di Gedung Putih.

Saat ini, bungkus rokok hanya menuliskan peringatan berupa tulisan seperti "Rokok mengandung karbon monoksida" dan "Merokok dapat menyebabkan kanker, masalah jantung, emphysema, dan gangguan pada janin".

"Peringatan tersebut dinilai gagal karena tidak efektif mengkomunikasikan resiko rokok pada kesehatan," jelas Matthew Myers, president of the Campaign for Tobacco-Free Kids di Washington.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×