kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

McDonald’s Buka 375.000 Lowongan Kerja Baru! Terbesar dalam Beberapa Tahun Terakhir


Selasa, 13 Mei 2025 / 17:57 WIB
McDonald’s Buka 375.000 Lowongan Kerja Baru! Terbesar dalam Beberapa Tahun Terakhir
ILUSTRASI. McDonald’s, jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, mengumumkan akan merekrut hingga 375.000 pekerja baru. Sumber Foto : mcdonalds.com


Sumber: Fox Business | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. McDonald’s, jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka dan para pemegang waralabanya akan merekrut hingga 375.000 pekerja baru di seluruh Amerika Serikat pada musim panas ini.

Langkah ini disebut sebagai “salah satu dorongan perekrutan terbesar dalam beberapa tahun terakhir” oleh pihak perusahaan.

Langkah strategis ini dilakukan seiring dengan persiapan McDonald’s untuk menghadapi lonjakan jumlah pelanggan selama musim panas serta mendukung rencana jangka menengah untuk menambah jumlah restoran secara signifikan di seluruh AS.

Ekspansi Jaringan Restoran Secara Nasional

Hingga akhir Maret 2025, McDonald’s mencatat telah memiliki lebih dari 13.500 lokasi restoran di seluruh Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, sekitar 95% dikelola oleh pemegang waralaba, sedangkan sisanya merupakan milik langsung perusahaan.

Baca Juga: Kenapa Ronald McDonald, Badut Ikonik McDonald's Tak Lagi Muncul? Ini Alasannya

Sebagai bagian dari rencana ekspansi, McDonald’s telah mengumumkan niatnya untuk menambah 900 restoran baru di AS pada tahun 2027, memperluas jangkauan layanan mereka ke lebih banyak komunitas.

Peluang Pekerjaan dan Dampak Ekonomi Lokal

Presiden McDonald’s USA, Joe Erlinger, mengungkapkan antusiasmenya dalam konferensi pers di negara bagian Ohio—salah satu wilayah yang akan merasakan dampak langsung dari program perekrutan ini.

“Di Ohio saja, kami akan membuka lebih dari 20.000 lowongan kerja. Itu berarti 20.000 peluang untuk belajar keterampilan baru, membangun koneksi dengan pelanggan, dan berkontribusi pada komunitas,” kata Erlinger.

Sekretaris Departemen Tenaga Kerja AS, Lori Chavez-DeRemer, juga hadir dalam acara tersebut dan menyebut program ini sebagai “efek riak kemakmuran” yang memberi manfaat nyata bagi tenaga kerja, komunitas, dan ekonomi nasional.

“Perusahaan ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menetapkan standar pertumbuhan industri," ujar Chavez-DeRemer.

Baca Juga: McDonald's Luncurkan Lagi Menu Ikonik Ini, Ajak Pelanggan Berbagi

Fokus pada Pendidikan dan Pengembangan Karyawan

Pengumuman perekrutan besar-besaran ini juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun inisiatif ‘Archways to Opportunity’—program pengembangan sumber daya manusia yang didukung oleh McDonald’s dan para pemegang waralaba.

Diluncurkan pada tahun 2015, inisiatif ini telah melibatkan lebih dari 90.000 karyawan McDonald’s dalam berbagai program, termasuk:

  • Membantu memperoleh ijazah sekolah menengah atas (GED)

  • Bantuan biaya kuliah

  • Pembelajaran bahasa Inggris

  • Bimbingan karier dan pendidikan

Hingga saat ini, McDonald’s dan mitra waralabanya telah menginvestasikan lebih dari USD 240 juta untuk mendukung program ini.

Eksekutif McDonald’s, Michael Gonda, menekankan bahwa program ini adalah bagian dari kontribusi jangka panjang perusahaan terhadap masyarakat.

“Selama 70 tahun eksistensi merek McDonald’s, kami menyadari bahwa dampak terbesar yang bisa kami berikan adalah dengan menyediakan akses terhadap kesempatan dan pengembangan diri,” kata Gonda.

Baca Juga: Kisah Bill Gates Soal Warren Buffett Ajak Makan Siang di McDonald’s Bayar Pakai Kupon

Dukungan Pemerintah terhadap Investasi Tenaga Kerja

Dalam pidatonya di Ohio, Chavez-DeRemer menyambut baik sinergi antara dunia usaha dan kebijakan pemerintahan saat ini.

“Program seperti Archways to Opportunity sangat penting dalam mempersiapkan tenaga kerja untuk mengisi lowongan yang diciptakan oleh kebijakan Presiden Trump, yang menempatkan pekerja Amerika sebagai prioritas,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa investasi seperti ini menambah momentum bagi pasar kerja dan membantu menciptakan angkatan kerja yang lebih kompeten.

Selanjutnya: AAJI Ungkap Sejumlah Tantangan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Premi Asuransi Jiwa

Menarik Dibaca: Kambing vs Sapi, Lebih Berlemak Mana? Ini Resep Gule Kambing Tanpa Santan yang Sehat



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×