Sumber: Arab News,The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Diberitakan pula, pakar pesehatan meyakini, penyebaran virus corona yang sebenarnya di Indonesia bisa tiga kali lebih tinggi.
Pemerintah Indonesia telah dikritik karena tingkat pengujian dan penelusuran yang rendah, dan untuk memfokuskan vaksin dengan mengorbankan protokol kesehatan yang lebih baik, yang tidak seketat di kebanyakan negara.
Adapun Arab News mengangkat tema yang sama lewat artikel yang berjudul Jakarta tightens curbs as virus cases hit 1m.
Melansir Arab News, para ahli mengatakan bahwa angka 1 juta kasus itu tidak mengejutkan karena Indonesia tengah berjuang untuk mengatasi pandemi.
Baca Juga: Tembus satu juta, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia capai 1.012.350
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan kepada Arab News bahwa angka itu sudah diprediksi mengingat lonjakan kasus yang dikonfirmasi.
“Tapi kita masih peringkat 19 dunia, dan ada 18 negara di atas kita dengan lebih banyak kasus, meski populasinya jauh lebih sedikit,” kata Djoerban.
Berdasarkan angka yang dirilis oleh Worldometer, Indonesia berada di peringkat ke-19 dunia dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi.
Namun, Djoerban mengatakan: “Rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya penuh, dan sulit untuk menemukan tempat tidur yang tersedia untuk merawat pasien.”
Dia menyerukan kepatuhan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan, dorongan vaksinasi dan perbaikan peralatan rumah sakit, dengan mengatakan bahwa pembatasan pada kegiatan publik saja tidak akan cukup untuk mengendalikan pandemi.
