Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Media pemerintah China pada hari Senin ini mengecam Amerika Serikat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tambahan untuk barang-barang dari China dan menyerang China serta memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk keluar dari China.
Dua negara ekonomi terbesar di dunia telah terkunci dalam perang perdagangan yang semakin pahit yang telah membuat mereka menaikkan tarif pada ekspor satu sama lain.
Baca Juga: Perang dagang memanas, bursa Asia kompak memerah di awal perdagangan pagi ini
Trump mengumumkan tugas tambahan sekitar US$ 550 miliar pada barang-barang China yang ditargetkan pada hari Jumat, beberapa jam setelah China meluncurkan tarif pembalasan pada US$ 75 miliar senilai barang AS.
Sementara pada hari Minggu, Trump kembali mengatakan ia mendukung ancamannya untuk memerintahkan perusahaan AS keluar dari China.
Pejabat China Daily mengatakan dalam tajuk rencana bahwa Washington tidak akan pernah diizinkan mengendalikan nasib China.
"Sudah menjadi jelas bahwa perang tarif pemerintahannya melawan Tiongkok bermotivasi politik. Apa yang diinginkan Washington dari mitra dagang terbesarnya adalah agar puas memainkan biola kedua dan dengan patuh melakukan apa yang diminta, ”tulis artikel berbahasa Inggris itu dalam tajuk rencana seperti di lansir Reuters, Senin (26/8).
"Washington telah kembali mengambil inisiatif untuk meningkatkan pertarungan dengan harapan bahwa Beijing akan melempar spons sesegera mungkin. Tetapi Beijing menganggap perang dagang sebagai uji coba yang tak terhindarkan dengan api, yang darinya negara itu akan muncul lebih kuat. ”
Baca Juga: Kronologi detik-detik memanasnya perang dagang AS-China selama akhir pekan