kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Meleset dari target, pendapatan Disney hanya US$ 15,23 miliar hingga Juni lalu


Rabu, 08 Agustus 2018 / 11:14 WIB
Meleset dari target, pendapatan Disney hanya US$ 15,23 miliar hingga Juni lalu
ILUSTRASI. Disney store di New York


Reporter: Grace Olivia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan laba bersih Walt Disney Co tidak berhasil memenuhi ekspektasi analis dan pelaku pasar di kuartal yang berakhir Juni lalu untuk tahun fiskal 2018. Laba bersih Disney meleset dari proyeksi lantaran adanya biaya teknologi yang tinggi dalam rangka pembuatan kanal layanan streaming yang akan diluncurkan akhir 2019 mendatang.

Seperti yang diketahui, Disney tengah berupaya mengubah perusahaannya menjadi penyedia hiburan luas berbasis digital (broad-based digital entertainment) di tengah menurunnya penonton ESPN maupun jaringan milik Disney lainnya yang berpindah ke layanan streaming seperti Netflix maupun layanan streaming lainnya. Tak hanya itu, saat ini Disney juga berada dalam proses pembelian film, serial televisi, maupun aset properti internasional lainnya senilai US$ 71 miliar dari Twenty-First Century Fox Inc.

CEO Walt Disney Co., Bob Iger menyatakan, dirinya telah menyaksikan langsung bagaimana tingkat kehilangan pelanggan terus naik dalam kurun empat kuartal terakhir. Untuk itu, perusahaan mantap meluncurkan layanan streaming sendiri untuk hiburan keluarga pada akhir 2019.

Namun biaya pembangunan layanan streaming ini rupanya menggerus pendapatan jaringan media Disney, unit terbesar perusahaan yang terdiri dari ABC, ESPN, dan Disney Channel sepanjang kuartal ini. Pendapatan operasional jaringan media Disney tercatat turun 1% year-on-year (yoy) menjadi US$ 1,8 miliar.

Untungnya, Disney masih meraup kesuksesan besar melalui dua filmnya "Avengers: Infinity War” dan “The Incredibles 2”. Penghasilan operasional di studio naik 11% yoy menjadi US$ 708 juta. Namun, di saat yang sama ada juga biaya kerusakan film senilai US$ 100 juta, terkait dengan pengerjaan dua film animasi Disney yang batal dirilis.

Divisi taman hiburan melaporkan kenaikan laba sebesar 15% yoy menjadi US$ 1,3 miliar seiring dengan terus bertambahnya resor domestik mauun internasional dan harga tiket yang semakin tinggi. Sementara, pendapatan operasional dari segmen produk konsumer seperti penjualan Disney merchandise tercatat turun hingga 10% menjadi US$ 324 juta karena rendanya tingkat penjualan lisensi maupun barang di toko.

Hingga akhir Juni lalu, Walt Disney meraih total pendapatan sebesar US$ 15,23 miliar, atau naik 7% yoy. Namun, pendapatan ini meleset dari perkiraan rata-rata analis sebesar US$ 15,4 miliar.

Secara keseluruhan, laba bersih yang diatribusikan kepada Disney tetap tercatat naik menjadi US$ 2,92 miliar, atau US$ 1,87 per saham pada kuartal tersebut. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan leba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 2,37 miliar atau US$ 1,51 per saham.

Kendati demikian, capaian laba bersih tersebut berada di bawah perkiraan rata-rata analis Wall Street sebesar US$ 1,95 per saham.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×