Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mencatat lonjakan tajam dalam kasus harian Covid-19 pada Senin (15/2), lebih dari dua kali lipat dari sehari sebelumnya, ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir, ketika wabah berkembang pesat di Timur Laut negara itu.
Ada 3.507 kasus yang ditularkan di dalam negeri dengan gejala yang terkonfirmasi pada Senin (15/2) di lebih dari selusin provinsi dan kota di China, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan Selasa (15/3), naik dari 1.337 sehari sebelumnya.
Mengutip Reuters, sistem prakiraan oleh Universitas Lanzhou memproyeksikan, gelombang kasus saat ini pada akhirnya akan China kendalikan pada awal April, setelah total infeksi harian mencapai 35.000.
Universitas Lanzhou mengatakan dalam penilaian terbarunya yang terbit Senin (14/3), wabah saat ini adalah yang paling serius di China sejak Wuhan pada 2020. Tapi, China bisa mengendalikannya selama pembatasan yang ketat tetap berlaku.
Di pusat keuangan Shanghai, pihak berwenang yang memerangi wabah di seluruh kota menutup apartemen dan menguji semua penduduk.
Baca Juga: Kota Penduduk 17 Juta di China Ini Lockdown, Menyusul Lonjakan Kasus Covid-19
Melansir Reuters, regulator penerbangan China menyebutkan, 106 penerbangan internasional yang dijadwalkan tiba di Shanghai akan dialihkan ke kota-kota lainnya mulai 21 Maret hingga 1 Mei.
Kasus bergejala yang terkonfirmasi di Shanghai sebenarnya hanya 21 pada Senin (14/3), termasuk 12 infeksi impor yang berasal dari luar negeri, dengan tambahan 130 kasus tanpa gejala.
Hampir 90% dari kasus dengan gejala di China pada Senin (14/3) ditemukan di Provinsi Jilin, yang telah melarang 24,1 juta penduduknya bepergian keluar dan masuk provinsi atau daerah di dalam provinsi.
Sementara jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak China klasifikasikan sebagai kasus terkonfirmasi, pada Senin (14/3) mencapai 1.768 dibandingkan dengan 906 sehari sebelumnya.
Tidak ada kematian baru, sehingga jumlah orang meninggal akibat Covid-19 di China tidak berubah di 4.636. Sedang total kasus dengan gejala mencapai 120.504, baik lokal maupun impor, hingga 14 Maret 2022.
