Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
Merkel mengatakan kepada parlemen bulan ini, Rusia menargetkan dia dalam serangan peretasan. Dia memiliki bukti nyata dari upaya mata-mata "keterlaluan" dan meningkatkan kemungkinan sanksi.
Keesokan harinya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Berlin menilai Moskow bersalah, meskipun "tidak ada fakta dalam kaitannya dengan Rusia".
Rusia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menarik kemarahan kekuatan-kekuatan Barat, dari mencaplok Crimea Ukraina hingga mencampuri pemilu dan mendukung Pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah.
Meski begitu, Merkel menekankan pentingnya dialog bahkan sambil menjelaskan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Rusia di panggung dunia.
Baca Juga: Insiden panas, jet tempur Rusia cegat pesawat pengintai AS di Laut Mediterania
Namun, hubungan semakin memburuk belakangan. Pemicunya, sebagian adalah pembunuhan seorang mantan komandan Chechnya di taman Tiergarten Berlin, yang menyebabkan Jerman mengusir beberapa diplomat Rusia.
Jaksa penuntut Jerman mengungkapkan, mereka memiliki bukti pembunuhan itu atas nama agen negara Rusia atau Chechnya.
Kementerian Luar Negeri Jerman menekankan, pemanggilan duta besar Rusia "juga bertentangan dengan latar belakang investigasi kasus pembunuhan Tiergarten yang sedang berlangsung".
"Jerman mungkin masih mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Rusia," sebut Kementerian Luar Negeri Jerman.