kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memanas, Jerman siapkan sanksi untuk Rusia atas serangan peretasan 2015


Kamis, 28 Mei 2020 / 23:40 WIB
Memanas, Jerman siapkan sanksi untuk Rusia atas serangan peretasan 2015


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Kementerian Luar Negeri Jerman pada Kamis (28/5) memanggil duta besar Rusia untuk membahas kemungkinan sanksi atas serangan peretasan tahun 2015 terhadap parlemen Jerman, dalam pertikaian diplomatik yang meningkat.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Duta Besar Sergey Nechayev setelah bukti menunjukkan mata-mata militer Rusia telah menargetkan para politisi Jerman termasuk Kanselir Angela Merkel.

Jaksa penuntut Jerman mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk warga negara Rusia Dmitry Badin pada 5 Mei lalu, dan menuduhnya memata-matai Majelis Rendah Parlemen Jerman pada 2015 atas nama Dinas Intelijen Utama Rusia (GRU).

"Dari surat perintah itu, Pemerintah Jerman akan menggunakan rezim sanksi siber Uni Eropa terhadap mereka yang bertanggungjawab atas serangan terhadap Bundestag (Parlemen Jerman), termasuk Badin," kata Kementerian Luar Negeri Jerman seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: Saingi Amerika, Rusia bikin pesawat pembom siluman

Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) juga memburu Badin untuk serangan siber lainnya, termasuk yang menargetkan Partai Demokrat selama Pemilihan Presiden AS 2016.

Operasi yang Badin tujukan untuk Bundestag melibatkan kelompok yang dikenal sebagai Sofacy atau APT28, yang juga telah menyerang anggota NATO dan menganggu siaran stasiun TV Prancis, TV5Monde.

Diyakini operasi itu telah mengambil data dari e-mail Merkel juga anggota Parlemen Jerman. Menurut majalah Spiegel, peretas berhasil sepenuhnya menyalin dua akun e-mail Merkel yang berisi korespondensi antara 2012 dan 2015.

Tahun lalu, Uni Eropa mengadopsi rezim sanksi siber guna memaksa "tindakan pembatasan dengan target untuk mencegah dan menanggapi serangan siber".

Badan intelijen Jerman telah berulang kali memperingatkan upaya para peretas Rusia untuk memata-matai anggota parlemen atau politisi terkemuka negeri panzer.

Baca Juga: Bisa jangkau AS, Rusia uji kapal selam tak berawak bersenjata nuklir

Merkel mengatakan kepada parlemen bulan ini, Rusia menargetkan dia dalam serangan peretasan. Dia memiliki bukti nyata dari upaya mata-mata "keterlaluan" dan meningkatkan kemungkinan sanksi.

Keesokan harinya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Berlin menilai Moskow bersalah, meskipun "tidak ada fakta dalam kaitannya dengan Rusia".

Rusia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menarik kemarahan kekuatan-kekuatan Barat, dari mencaplok Crimea Ukraina hingga mencampuri pemilu dan mendukung Pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah.

Meski begitu, Merkel menekankan pentingnya dialog bahkan sambil menjelaskan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Rusia di panggung dunia.

Baca Juga: Insiden panas, jet tempur Rusia cegat pesawat pengintai AS di Laut Mediterania

Namun, hubungan semakin memburuk belakangan. Pemicunya, sebagian adalah pembunuhan seorang mantan komandan Chechnya di taman Tiergarten Berlin, yang menyebabkan Jerman mengusir beberapa diplomat Rusia.

Jaksa penuntut Jerman mengungkapkan, mereka memiliki bukti pembunuhan itu atas nama agen negara Rusia atau Chechnya.

Kementerian Luar Negeri Jerman menekankan, pemanggilan duta besar Rusia "juga bertentangan dengan latar belakang investigasi kasus pembunuhan Tiergarten yang sedang berlangsung".

"Jerman mungkin masih mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Rusia," sebut Kementerian Luar Negeri Jerman.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×