Sumber: Yahoo Finance | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - Dalam dunia investasi, setiap langkah yang diambil oleh investor besar seperti Warren Buffett dan Michael Burry selalu menjadi sorotan.
Pada tahun ini, kedua investor ternama ini telah melakukan perubahan signifikan dalam portofolio mereka, termasuk menjual sebagian saham Apple dan membeli emas.
Langkah-langkah ini terungkap melalui pengajuan 13-F yang diajukan oleh masing-masing dana mereka ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).
Pengungkapan 13-F dan Perubahan Portofolio
Setiap dana yang mengelola aset lebih dari US$100 juta diwajibkan untuk mengajukan formulir 13-F kepada SEC setiap 45 hari perdagangan setelah akhir setiap kuartal. Formulir ini mengungkapkan posisi investasi dalam saham-saham yang terdaftar di bursa AS.
Melalui pengajuan ini, kita dapat melihat perubahan penting yang dilakukan oleh Warren Buffett dan Michael Burry dalam portofolio mereka selama tahun ini.
Baca Juga: Bongkar Rahasia Kaya Raya dan Panjang Umur Ala Warren Buffett
Investasi Baru Warren Buffett: Chubb Limited
Salah satu langkah besar yang dilakukan oleh Warren Buffett adalah investasi rahasia senilai US$6,7 miliar di perusahaan asuransi global Chubb Limited, yang setara dengan 6,4 persen kepemilikan saham di perusahaan tersebut.
Berkshire Hathaway, perusahaan investasi Buffett, telah mulai mengakuisisi saham Chubb sejak tahun 2023, namun baru sekarang ini diungkapkan kepada publik.
Chubb sekarang menjadi investasi terbesar kesembilan bagi Berkshire Hathaway, dan ketika berita ini terungkap, saham Chubb langsung melonjak hampir enam persen.
Langkah ini masuk akal bagi Buffett, mengingat Berkshire Hathaway sudah memiliki beberapa perusahaan asuransi besar seperti Geico, National Indemnity, dan General Re.
Buffett memiliki pemahaman mendalam tentang industri asuransi, yang telah menjadi bagian penting dari strategi investasinya selama beberapa dekade.
Baca Juga: Warren Buffett Jual Saham Apple, Tapi Miliarder Ini Justru Beli dengan Harga Tinggi
Penjualan Saham Apple oleh Berkshire Hathaway
Di sisi lain, Berkshire Hathaway melakukan penyesuaian dalam portofolionya dengan mengurangi kepemilikan saham Apple sebesar 13 persen pada kuartal terakhir, serta menjual seluruh kepemilikan di Paramount Global. Secara keseluruhan, Buffett menjual hampir US$20 miliar saham dari portofolio Berkshire Hathaway selama periode tersebut.
Ada dua alasan utama di balik keputusan ini. Pertama, ukuran Berkshire Hathaway yang sangat besar dengan kapitalisasi pasar sekitar US$877 miliar membuatnya semakin sulit menemukan investasi yang cukup besar untuk memberikan dampak signifikan.
Seperti yang dikatakan oleh manajer dana Sanford DeLand, “hukum bilangan besar berarti semakin sedikit peluang investasi yang dapat menggerakkan jarum.”
Apple masih menjadi investasi terbesar dalam portofolio Buffett, dengan sekitar 40 persen dari total portofolio, dan Buffett mengindikasikan bahwa Apple kemungkinan besar akan tetap menjadi posisi terbesar.
Namun, alasan kedua yang mendorong penjualan ini adalah pertimbangan pajak. Buffett menyatakan bahwa dengan tingkat pajak federal saat ini sebesar 21 persen untuk keuntungan modal, masuk akal untuk mengambil beban pajak sekarang daripada menghadapi pajak yang lebih tinggi di masa depan.
Baca Juga: Berkshire Hathaway Milik Warren Buffett Baru Saja Bergabung dengan Klub Eksklusif
Michael Burry Beralih ke China dan Emas
Sementara Warren Buffett berfokus pada penyesuaian dalam portofolio sahamnya, Michael Burry, manajer dana yang dikenal karena perannya dalam memprediksi krisis keuangan global, mengambil arah yang berbeda.
Melalui dana Scion Asset Management yang dikelolanya, Burry meningkatkan investasinya di perusahaan-perusahaan China, termasuk meningkatkan kepemilikan di JD.com sebesar 80 persen dan membeli 50.000 saham baru di Alibaba.
Selain itu, Burry juga menjual sahamnya di beberapa perusahaan teknologi besar AS seperti Amazon, Alphabet (pemilik Google), MGM Resorts, Oracle, dan Warner Bros.
Namun, yang menarik, Burry juga membeli saham di reksa dana yang diperdagangkan di bursa emas, ini kemungkinan besar merupakan langkah defensif dalam menghadapi ketidakpastian pasar.