kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membawa Public Bank melewati krisis ekonomi (2)


Rabu, 29 Juni 2016 / 11:12 WIB
Membawa Public Bank melewati krisis ekonomi (2)


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Tri Adi

Malang melintang di dunia perbankan, telah cukup mengasah talenta Teh Hong Piow di bisnis keuangan ini. Pada tahun 1966, Piow mendirikan Public Bank Malaysia. Bersaing dengan perbankan kelas kakap yang sudah memiliki pangsa pasar yang besar, tidak menciutkan nyali Piow untuk berkompetisi. Hingga akhirnya, Kementerian Keuangan Malaysia menunjuk Public Bank sebagai salah satu bank yang melayani jasa keuangan bagi lembaga pemerintah.

Perjalanan karier di sejumlah perbankan telah mengasah kemampuan manajerial Teh Hong Piow menjalankan bisnis bank yang didirikannya, bernama Public Bank Malaysia tahun 1966. Sebagai pemain baru kala itu, Piow sadar harus melakoni persaingan yang ketat dengan bank besar yang telah memiliki pangsa pasar besar.

Dengan kesungguhan dan kerja keras, Piow mampu mengembangkan Public Bank Malaysia. Lambat laun, bank ini memiliki pangsa pasar yang baik di Malaysia.

Bank Negara Malaysia (BNM) sebagai otoritas perbankan di Malaysia mulai menetapkan suku bunga acuan pada tahun 1978. Public Bank berhasil menjaring banyak nasabah dengan menawarkan tingkat suku bunga simpanan sekitar 200 basis poin (bps) lebih tinggi dibandingkan bank lain.

Saat Public Bank berusia 15 tahun atau tepatnya di tahun 1981, Piow menyadari, modal yang dimiliki saat itu tidak cukup untuk bersaing dengan bank lain. Piow memutuskan menjual asset pribadinya untuk menambah modal Public Bank. Dengan cara tersebut, Piow dapat meningkatkan modal bank tersebut menjadi 168 juta ringgit Malaysia (RM) pada tahun 1983, dan RM 210 juta pada tahun 1998.

Piow memiliki banyak visi yang sedikit banyak membantu Public Bank mengatasi berbagai masalah. Bahkan ia mampu membawa Public Bank mencetak keuntungan pada tiga krisis ekonomi.

Contoh saat krisis di tahun 1980-an. Kala itu, BNM mengingatkan perbankan agar tidak jorjoran memberi pinjaman ke proyek-proyek properti dan gedung tinggi. BNM menilai, bila datang masa krisis ekonomi dunia, pengembang properti bakal terkena masalah akibat lesunya permintaan, terutama dalam hal sewa ruang perkantoran. Public Bank pun mengikuti anjuran itu dan selamat dari jeratan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang tinggi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×