kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membuat game online yang bikin gamers ketagihan (2


Rabu, 01 Juni 2016 / 13:56 WIB
Membuat game online yang bikin gamers ketagihan (2


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Markus Persson, milliader yang melambung namanya berkat game online, Minecraft, tahu benar bagaimana membuat permainan komputer yang menarik minat para pecinta game (gamers). Setelah sukses dengan Minecraft, Markus pun tidak lantas cepat berpuas diri. Beberapa game komputer lain yang tak kalah populer, telah dia ciptakan.

Mengutip laporan Forbes, Markus yang memiliki kekayaan senilai US$ 1,34 miliar atau setara Rp 18,35 triliun tersebut mengembangkan beberapa permainan semisal Scrolls  di bawah kendali Mojang AB. Tahun ini, Mojang juga meluncurkan Cobalt and Crown, serta Council.

Tidak hanya permainan bergenre sandbox yang menjadi ciri khas Mojang. Seperti diketahui, game bergenre sandbox atawa open world ini memungkinkan para pemainnya mendesain sendiri alur cerita game yang dimainkannya. Markus dan Jakob Porser. dua orang kunci dari pengembangan produk di Mojang juga mendiversifikasi jenis game lain seperti genre permainan peran atau role playing game (RPG) dan beberapa game lain yang berbasis strategi dan action.

Penciptaan beberapa alternatif game lain oleh Mojang pun turut menuai kesuksesan. Alhasil, seperti diulas Forbes, Scrolls mampu mencetak penjualan kedua terbanyak setelah Minecraft.

Namun kesuksesan Scrolls  juga bukannya tanpa hambatan. Sebab pada tahun 2011 muncul tuntutan hukum dari Bethesda Softworks yang menuntut Mojang lantaran menggunakan nama yang hampir mirip seperti produk ciptaannya, yakni The Elder Scrolls.

Kasus ini akhirnya selesai tahun 2012, ketika pengadilan setempat mengumumkan bahwa tuntutan Bethesda tidak berdasar dan Mojang berhak menggunakan nama Scrolls sebagai nama game produksinya.

Mengutip develop-online, Markus memiliki strategi untuk mengembangkan Mojang, yakni fokus pada kebutuhan komunitas game. Oleh sebab itu sejak pembuatan Minecraft tahun 2010 lalu sampai pengembangan beberapa versi berikutnya, Markus selalu menekankan pada kebutuhan komunitas.


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×