Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sebuah aliansi partai-partai oposisi yang dipelopori oleh Mahathir Mohamad memenangi pemilihan umum Malaysia. Hasil resmi menunjukkan pada hari Kamis (10/5) veteran politisi ini berada di jalur yang kuat untuk kembali ke kantor perdana menteri yang pernah ia tempati selama 22 tahun.
Kemenangan Mahathir atas koalisi yang telah memerintah negara di Asia Tenggara itu sejak kemerdekaan dari Inggris enam dekade lalu itu begitu menakjubkan. Ini menjadi catatan sejarah bahwa pada usia 92 tahun Mahathir akan menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.
Hasil resmi menunjukkan bahwa aliansi Mahathir, Pakatan Harapan, telah memenangi 113 dari 222 kursi di parlemen. Adapun koalisi Najib yang berkuasa, Barisan Nasional (BN), hanya mendapatkan 79 kursi.
Di sebuah konferensi pers Mahathir berharap akan dilantik sebagai perdana menteri pada Kamis.
"Saatnya perubahan telah tiba dan saya berharap orang-orang yang berkuasa menyadari hal ini," kata Asifa Hanifah, seorang wanita muda yang bergabung dengan ribuan pendukung oposisi di pusat kota Kuala Lumpur yang melambaikan bendera, bersorak dan membunyikan klakson mobil, seperti dilaporkan Reuters.
Sebenarnya hanya sedikit kalangan yang memperkirakan Mahathir bakal menang melawan koalisi yang telah lama mengandalkan dukungan dari mayoritas etnis Melayu di negara itu.
Namun, ia bergandengan tangan dengan anak asuhnya, politikus Anwar Ibrahim yang ada di penjara, beserta sekutunya untuk mengeksploitasi kekecewaan publik atas biaya hidup dan skandal multi-miliar dolar yang telah menyelimuti Najib sejak 2015.
Mahathir telah berjanji untuk memohonkan pengampunan kerajaan terhadap Anwar jika memenangi pemilihan. Dan, setelah Anwar bebas, dia akan mengundurkan diri lalu membiarkan Anwar menjadi perdana menteri.