Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Italia dan Spanyol, dua negara Eropa yang paling terpukul virus corona baru, memberlakukan kuncian paling ketat untuk mengekang pandemi ini. Tapi, ada satu negara di benua biru, Swedia, yang menonjol karena membiarkan kehidupan terus berjalan seperti sebelumnya.
Melansir Reuters, analisis data lokasi ponsel cerdas oleh Google menunjukkan, kunjungan ke toko, taman, atau stasiun keretaapi turun tajam di sebagian besar negara Eropa antara 16 Februari dan 29 Maret. Sebab, pemerintah berupaya memperlambat penyebaran ledakan penyakit COVID-19.
Data itu biasanya mendukung aplikasi berbasis lokasi seperti Google Maps. Tetapi, Google, raksasa mesin pencari, telah mengubahnya untuk memeriksa mobilitas di 131 negara, memberikan petunjuk tentang dampak dari berbagai langkah yang menjauhkan hubungan sosial.
Baca Juga: Ya ampun, Trump baru mengimbau warga AS pakai masker
Di Italia dan Spanyol, yang telah memberlakukan penutupan total pada kehidupan publik, perjalanan ritel dan rekreasi anjlok 94%. Kedua negara Mediterania ini bersama Perancis memiliki penurunan tajam orang yang melewati pusat transportasi seperti stasiun keretaapi.
Kunjungan ke tempat kerja merosot lebih dari 60% di Italia dan Spanyol, yang mengindikasikan, penguncian mereka mungkin menjadi yang paling mengganggu secara ekonomi. Italia dan Spanyol masing-masing punya lebih dari 110.000 kasus Covid-19 dan 10.000 kematian.
Di sebelah Utara Italia dan Spanyol, Swedia berusaha meminimalkan dampak virus corona terhadap kehidupan sosial dan ekonomi, sementara jumlah kasus virus corona tetap rendah. Kunjungan ke restoran, pusat perbelanjaan, dan bioskop, misalnya, hanya turun 24%.
Baca Juga: Singapura akan menutup semua sekolah dan sebagian besar kantor selama sebulan