CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Memotret kehidupan Eropa di tengah wabah corona lewat lensa Google


Jumat, 03 April 2020 / 21:39 WIB
Memotret kehidupan Eropa di tengah wabah corona lewat lensa Google
ILUSTRASI. Seorang wanita mengenakan masker pelindung berjalan di luar Castel Sant'Angelo, ketika Italia memperketat langkah-langkah untuk mengekang penyebaran virus corona baru, di Roma, Italia, 23 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Italia dan Spanyol, dua negara Eropa yang paling terpukul virus corona baru, memberlakukan kuncian paling ketat untuk mengekang pandemi ini. Tapi, ada satu negara di benua biru, Swedia, yang menonjol karena membiarkan kehidupan terus berjalan seperti sebelumnya.

Melansir Reuters, analisis data lokasi ponsel cerdas oleh Google menunjukkan, kunjungan ke toko, taman, atau stasiun keretaapi turun tajam di sebagian besar negara Eropa antara 16 Februari dan 29 Maret. Sebab, pemerintah berupaya memperlambat penyebaran ledakan penyakit COVID-19.

Data itu biasanya mendukung aplikasi berbasis lokasi seperti Google Maps. Tetapi, Google, raksasa mesin pencari, telah mengubahnya untuk memeriksa mobilitas di 131 negara, memberikan petunjuk tentang dampak dari berbagai langkah yang menjauhkan hubungan sosial.

Baca Juga: Ya ampun, Trump baru mengimbau warga AS pakai masker

Di Italia dan Spanyol, yang telah memberlakukan penutupan total pada kehidupan publik, perjalanan ritel dan rekreasi anjlok 94%. Kedua negara Mediterania ini bersama Perancis memiliki penurunan tajam orang yang melewati pusat transportasi seperti stasiun keretaapi.

Kunjungan ke tempat kerja merosot lebih dari 60% di Italia dan Spanyol, yang mengindikasikan, penguncian mereka mungkin menjadi yang paling mengganggu secara ekonomi. Italia dan Spanyol masing-masing punya lebih dari 110.000 kasus Covid-19 dan 10.000 kematian.

Di sebelah Utara Italia dan Spanyol, Swedia berusaha meminimalkan dampak virus corona terhadap kehidupan sosial dan ekonomi, sementara jumlah kasus virus corona tetap rendah. Kunjungan ke restoran, pusat perbelanjaan, dan bioskop, misalnya, hanya turun 24%.

Baca Juga: Singapura akan menutup semua sekolah dan sebagian besar kantor selama sebulan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×