Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tri Adi
Chris Larsen sempat bekerja sebagai pegawai di beberapa perusahaan sebelum memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri. Dia pernah bekerja di Chevron sebagai tenaga audit keuangan dan di perusahaan gadai di California. Rupanya Ia belum puas dengan pencapaian tersebut. Chris lantas memutuskan merintis bisnis perusahaan pinjaman bernama E-Loan. Ini menjadi perusahaan pinjaman berbasis internet yang pertama di Amerika Serikat (AS).
Keberhasilan Chris Larsen membangun Ripple Labs Inc. didukung oleh pengalamannya dalam mendirikan beberapa perusahaan keuangan berbasis teknologi sebelumnya. Selain itu, latar belakang pendidikan serta juga menjadi pendorong kesuksesan mengembangkan bisnis Ripple.
Chris pernah berkuliah di jurusan bisnis dan akuntansi internasional di San Francisco State University dan lulus pada tahun 1984. Setelah mendapatkan gelar sarjana, ia sempat bekerja di perusahaan energi Chevron pada bidang audit keuangan dan melakukan perjalanan dinas ke berbagai negara seperti Brasil, Ekuador, dan Indonesia.
Chris melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Stanford Graduate School of Business. Ia lulus dari sana pada tahun 1991 dengan gelar M.B.A (Master of Business Administration). Perjalanan karirnya di bidang keuangan pun terus berlanjut. Pada awal 1990-an, Chris bekerja di perusahaan gadai yang berlokasi di Palo Alto, California.
Pada 1992 Chris memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja untuk merintis bisnis perusahaan pinjaman sendiri. Dari sana, Chris mendapatkan ide untuk membuat perusahaan pemberi pinjaman berbasis internet. Ia melihat internet dapat menjadi saluran pemberian pinjaman yang efektif karena dapat menekan komisi agen dan biaya-biaya lainnya.
Lewat ide tersebut singkat cerita, Chris berhasil mendirikan E-Loan pada tahun 1996. E-Loan adalah salah satu perusahaan pemberi pinjaman online pertama di Amerika Serikat (AS). Chris merintis bisnis tersebut dengan modal US$ 450.000. Dana tersebut ia kumpulkan dari teman-teman dan keluarganya. Berbekal modal tersebut, ia pindah dari kantornya di Palo Alto ke Dublin dengan menyewa ruang kantor yang lebih besar di demi mengerjakan proyek tersebut.