kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.144   49,56   0,70%
  • KOMPAS100 1.042   11,59   1,12%
  • LQ45 813   10,14   1,26%
  • ISSI 224   1,17   0,53%
  • IDX30 424   4,51   1,07%
  • IDXHIDIV20 504   2,15   0,43%
  • IDX80 117   1,35   1,17%
  • IDXV30 119   0,17   0,14%
  • IDXQ30 139   1,35   0,98%

Meng-hack Safari, Google diperiksa penyidik


Jumat, 16 Maret 2012 / 21:45 WIB
Meng-hack Safari, Google diperiksa penyidik
ILUSTRASI. Hingga kini dompet elektronik alias e-wallet besutan bank masih punya banyak pengguna, terutama datang dari kalangan nasabah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/02/2021.


Reporter: Edy Can, Mashable | Editor: Edy Can

NEW YORK. Google Inc. kini berada dalam pengawasan aparat penyidik. Kali ini, penyidik Amerika Serikat dan Eropa sedang mengusut Google karena telah memotong jalur pengaturan pribadi browser milik Apple, Safari.

Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, Google diduga kuat telah memakai kode program khusus untuk mengakali browser Safari di desktop dan iPhone. Program khusus ini untuk melacak perilaku pengguna Safari.

Google sendiri telah menghentikan praktik penggunaan program khusus bagi Safari itu. Namun bila terbukti bersalah, raksasa internet mesin pencari ini bakal dikenai denda yang sangat besar. Laporan itu menyatakan, Google kemungkinan kuat dinyatakan bersalah.

Sebelumnya, Google juga terjerat masalah karena kebijakan privasi dalam jejaring sosial Google Buzz. Federal Trade Commission (FTC) menyatakan, Google Buzz tersebut menabrak kebijakan privasi para penggunaanya.

Google kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan meluncurkan program privasi baru. Program privasi tersebut kemudian harus diaudit selama 20 tahun ke depan. Nah, FTC sekarang ingin memastikan, apakah kelakuan Google yang meng-hack Safari ini juga bertentangan dengan program privasi baru itu.

Google sendiri tak membantah adanya penyelidikan dalam kasus tersebut. "Kami tentunya akan bekerjasama dengan pihak manapun yang punya pertanyaan," katanya seperti dikutip dari The Wall Street Journal.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×