Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Investor pada hari ini (9/4) akan mengamati dengan seksama data klaim pengangguran AS. Melalui data ini, mereka dapat melihat indikasi bahwa tren pertumbuhan ekonomi Paman Sam masih positif sehingga mendukung rencana kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat.
Sejumlah analis yang disurvei Reuters memprediksi jumlah klaim pengangguran AS akan sebanyak 285.000 klaim. Angka itu naik dari data pekan lalu sebesat 268.000 klaim.
Data yang sejalan atau lebih rendah dari prediksi akan mengindikasikan bahwa data tenaga kerja AS pada Maret yang mengecewakan akibat cuaca dingin dan isu-isu di pelabuhan West Coast. Memang, di antara data ekonomi AS yang rentan, pasar tenaga kerja merupakan yang memiliki ketahanan terbesar.
Faktor musiman tersebut dapat disalahkan untuk guncangan pasar lain sehingga menyebabkan ekspektasi pendapatan cukup rendah.
Bill Stone, PNC's chief investment strategist, meramal bahwa pertumbuhan pendapatan di seluruh sektor akan turun sebesar 4,8% seiring tekanan dari rendahnya harga minyak pada sektor energi dan penguatan dollar AS.
"Meski demikian, kami percaya akan terjadi kenaikan yang mengejutkan, khususnya dari sektor energi. Kami memprediksi harga bensin yang rendah akan memberikan keuntungan bagi konsumen. Namun, kami belum melihat pengaruhnya pada pendapatan," jelas Stone.
Pada Rabu (8/4) kemarin, harga minyak anjlok 6,6% menjadi US$ 50,42 per barel seiring dengan membludaknya cadangan minyak mingguan AS ke level tertinggi dalam 14 tahun.