kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenang Beau Biden, putra Joe Biden yang meninggal karena kanker otak


Kamis, 21 Januari 2021 / 15:47 WIB
Mengenang Beau Biden, putra Joe Biden yang meninggal karena kanker otak


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Menjelang pelantikan sebagai Presiden AS, Joe Biden memberikan pidato perpisahan yang emosional di Negara Bagian Delaware. 

“Hadirin sekalian, saya hanya memiliki satu penyesalan, dia (Beau Biden) tidak ada di sini. Karena kita harus memperkenalkan dia sebagai presiden," kata Joe Biden sambil menangis. 

Pada setiap tahap pencalonan Presiden, mendiang putranya Beau Biden selalu ada dalam pikiran Joe Biden. 

Joe Biden mengatakan, dia memilih Kamala Harris sebagai wakilnya sebagian karena Beau menyukai dan memercayainya. 

Lantas, seperti apa sosok Beau Biden? 

Baca Juga: Bersama Biden, Amerika Serikat akan lebih ramah terhadap imigran

Mengenang Beau Biden

Dikutip dari Marie Clare, Joseph "Beau" Biden III, seorang veteran Perang Irak dan pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Delaware, meninggal di usia 46 tahun karena kanker otak. 

Beau Biden meninggal pada 2015 dengan meninggalkan istrinya, Hallie serta anak-anaknya Natalie dan Robert. Joe dan Beau Biden memang dekat.

Beau Biden turut dirawat di rumahsakit bersama dengan saudaranya Hunter setelah kecelakaan mobil yang menewaskan ibunya, istri Joe Biden, Neilia, serta saudara perempuan Beau yang berusia 1 tahun, Naomi. 

Beau pernah mengatakan, kecelakaan itu semakin mempererat ikatan keluarga mereka. 

"Salah satu kenangan paling awal saya berada di rumahsakit itu, ayah selalu berada di sisi kami. Kami, bukan Senat, yang dia pedulikan," kata Beau di Konvensi Nasional Partai Demokrat pada 2008 lalu.

Baca Juga: Joe Biden teken perintah eksekutif kembalikan AS ke Perjanjian Iklim Paris

Beau dan adik laki-lakinya Hunter juga memiliki ikatan yang kuat.  Bersama-sama, kedua bersaudara itu bersekolah di Akademi Archmere, sebuah sekolah menengah Katolik. 

Di sana, Beau dipanggil "Sheriff" di antara teman-temannya. Beau Biden juga pernah terpilih sebagai presiden badan siswa dengan bantuan Hunter di sekolah, yang membantu menyebarkan pamflet kampanye di sekitar sekolah. 

"Ayah tahu, itulah yang diinginkan Beau," kata Hunter Biden kepada The New Yorker tentang minat awal Beau dalam politik.

Setelah kuliah, Beau bertugas di militer dan memenangkan Bintang Perunggu.

Baca Juga: Joe Biden dilantik jadi presiden AS, ini harapan Sri Mulyani

Saat menjabat sebagai Jaksa Agung Delaware, Beau mengumumkan, ia akan mencalonkan diri sebagai gubernur pada 2016, sampai diagnosisnya mempersingkat karier politiknya yang tengah menanjak.

Pada 2010, Beau menderita stroke ringan, dan di 2013 lesi diambil dari otaknya. Dia menjalani operasi, kemoterapi, dan radiasi untuk mengobati kankernya.

Tetapi pada 2015, kesehatannya menurun drastis selama beberapa minggu. Beau meninggal pada Mei 2015, di usia 46 tahun.

Beau sangat mendukung ayahnya ketika dia mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden AS. Dalam memoarnya 2017 Promise Me, Dad, Joe menulis tentang sikap tenang putranya dan bagaimana hal itu membantunya sebelum acara kampanye penting.

"Beau punya cara untuk menanamkan keberanian dan menenangkanku," tulis Joe Biden. Joe bahkan mempertimbangkan Beau dalam keputusannya untuk memilih Senator California Kamala Harris sebagai pasangannya, yang memiliki hubungan dekat dengan putranya. 

Selanjutnya: Joe Biden: Donald Trump tinggalkan surat yang sangat murah hati




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×