kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menjadi miliarder berkat bisnis pembuatan sarung tangan karet (1)


Jumat, 27 September 2019 / 16:27 WIB
Menjadi miliarder berkat bisnis pembuatan sarung tangan karet (1)
ILUSTRASI. FENOMENA - Lim Wee Chai


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Seiring waktu, Top Glove kian besar. Mereka mengekspor sarung tangan ke 195 negara untuk memenuhi permintaan di segmen kesehatan dan non-kesehatan. Importir terbesarnya datang dari Amerika Serikat, Jepang, Brasil dan Turki. Pelanggannya sudah lebih dari 2.000 perusahaan. .

Perusahaan ini telah bertransformasi menjadi perusahaan multinasional dan beroperasi di beberapa negara selain Malaysia yakni Thailand, Cina, Amerika Serikat, dan Eropa. Saat ini, Top Glove merupakan produsen sarung tangan terbesar di dunia dan menguasai 25% pangsa pasar global.

Top Glove menawarkan produk dalam tiga jenis bahan, seperti lateks, nitril dan vinil. Itu disuplai ke berbagai industri, seperti dirgantara, otomotif, kecantikan, makanan, perawatan di rumah, laboratorium medis atau kesehatan, semikonduktor dan lain-lain.

Perusahaan ini kini sudah memiliki lebih dari 40 pabrik, 648 lini produksi, dan kapasitas produksi 60,5 miliar lembar sarung tangan per tahun. Mereka memiliki 17.000 karyawan dan fasilitas manufaktur di Malaysia, Thailand, Cina, dan kantor penjualan di AS dan Jerman.

Pada tahun Maret 2001, Lim membawa Top Glove melantai di bursa saham Malaysia dengan kapitalisasi pasar RM 6,3 miliar atau setara US$ 2,1 miliar guna mendukung kelanjutan ekspansi bisnisnya. Pada tahun 2018, perusahaan melakukan ekspansi dengan memproduksi kondom.

Selain terus mengembangan bisnis Top Glove, pria yang lahir di kota kecil Titi di Negri Sembilan itu juga telah mengakuisisi 10,49% saham Tropicana Corp Bhd pada tahun 2017.

Sepanjang tahun 2018 yang berakhir pada Agustus, Top Glove membukukan pendapatan RM 4,21 miliar, naik 23,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun laba perusahaan ini sebelum pajak mencapai RM 437,9 juta.

Top Glove mengalokasikan sekitar RM 400 juta sebagai belanja modal setiap tahun yang digunakan untuk pembebasan lahan pembangunan pabrik dan rencana ekspansi lainnya. Perusahaan ini memang masih ingin terus melakukan ekspansi ke berbagai negara seiring dengan tingginya permintaan sarung tangan.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×