Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Popularitas media sosial (medsos) terus melahirkan miliarder baru. Tak terkecuali bagi pendiri medsos berbagi foto yang sangat tersohor, Instagram.
Empat tahun setelah membuat keputusan bernilai miliaran dollar, pendiri Instagram Kevin Systrom kini berhasil masuk daftar miliarder dunia. Mengutip Forbes, Systrom melepas Instagram pada 2012 ke tangan pemilik Facebook Mark Zuckerberg.
Kala itu, transaksi penjualan Instagram diprediksi akan memberikan masa depan cerah bagi kedua belah pihak. Penjualan Instagram menghebohkan karena Facebook rela merogoh kocek sebesar US$ 1 miliar.
Zuckerberg membeli Instagram senilai US$ 300 juta secara tunai dan memberikan 23 juta saham Facebook. Padahal, saat itu Instagram masih berstatus "bayi" medsos alias baru lahir selama dua tahun.
Sebab, kendati sudah membetot perhatian konsumen, pengguna Instagram hanya 30 juta dan belum menghasilkan laba. Zuckerberg meneken kesepakatan akuisisi Instagram pada Mei 2012, tepat satu bulan sebelum Facebook menggelar penawaran saham perdana (IPO).
Saat pertama kali meluncurkan Instagram pada Oktober 2010 silam, Systrom hanya memiliki 13 pegawai. Pasca-akuisisi, Zuckerberg tetap mempertahankan Systrom sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan tetap memiliki 40% saham Instagram.
Di bawah kendali Systrom, Instagram pun menjadi aplikasi dengan pertumbuhan paling pesat sepanjang sejarah. Pertumbuhan pesat ini juga lahir dari keputusannya menjual sebagian besar saham Instagram kepada Facebook.
Tercatat per akhir 2016 lalu Instagram memiliki sedikitnya 600 juta pengguna. Forbes menaksir, aplikasi Instagram telah memiliki valuasi sebesar US$ 50 miliar.
Lewat kesuksesannya itu, kekayaan Systrom pun melesat drastis dari US$ 280 juta di tahun 2012 menjadi US$ 1,24 miliar per 17 April 2017. Dengan harta sebesar itu, Systrom sukses menduduki posisi ke-15 di daftar orang Amerika terkaya dengan usia di bawah 40 tahun.
Boleh dibilang, perjalanan Systrom menjadi kaya raya memiliki cerita unik. Bahkan, salah satu penentu nasib mujur Systrom yakni pertemuannya dengan Zuckerberg.
Ada beberapa kejadian unik yang terjadi antara Systrom dan Zuckerberg. Ceritanya begini, pada tahun 2005 saat Facebook belum berdiri, Systrom yang kala itu kuliah di perguruan tinggi diminta Zuckerberg keluar dari Standford University untuk membantunya membuat layanan berbagi foto di situs jejaring sosial miliknya.
Seperti dilansir Forbes, Systrom menolak permintaan tersebut. Padahal, jika Systrom setuju membantu Zuckerberg, dia bisa memiliki saham Facebook yang saat ini bernilai miliaran dollar.
Uniknya lagi, selepas menolak ajakan Zuckerberg, Systrom justru memilih bekerja di sebuah kedai kopi. Nah setahun bekerja di kedai kopi, Systrom membuatkan secangkir kopi yang dipesan oleh Zuckerberg yang telah menjadi orang terkaya.
Setelah pertemuan itu, Systrom memutuskan kembali menekuni dunia teknologi. Tak lama, dia membuat aplikasi bernama Burbn bersama dengan kerabatnya Mike Krieger.
Aplikasi Burbn inilah yang menjadi cikal bakal Instagram. Setelah berbenah di sana sini, barulah pada 6 Oktober 2010 Instagram muncul di App Store.
Tangan dingin Systrom dan Krieger menjadikan aplikasi Instagram laris manis di peluncuran perdana. Dalam hitungan jam, Instagram sudah memiliki 10.000 pengguna. Popularitas Instagram bertahan kendati muncul banyak media sosial.
(Bersambung)