kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Menjajal berbagai macam bisnis sebelum masuk ke furnitur (2)


Rabu, 05 September 2018 / 10:32 WIB
Menjajal berbagai macam bisnis sebelum masuk ke furnitur (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Yao Liangsong


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi

Yao Loangsong bukan termasuk pengusaha yang menjalankan bisnis warisan keluarga. Usaha yang dia rintis semua hasil keringat sendiri. Usaha pertama yang dia jajal adalah bisnis restoran. Namun kurangnya pengalaman dan persiapan membuat bisnisnya tak berjalan lama. Sejumlah bisnis lain sempat ia coba setelah kebangkrutan pada bisnis perdana. Insting bisnisnya kian terasah hingga dia menemukan potensi bisnis furnitur yang menggiurkan.

Menjadi seorang pebisnis dalam perjalanannya tak luput dari kegagalan. Beragam pengalaman pahit mewarnai perjalanan karier Yao Liangsong dalam mengembangkan perusahaan. Dalam menjalankan bisnis, tak ada warisan bisnis keluarga yang bisa langsung ia kembangkan. Semua kekayaan yang Yao dapatkan berasal dari keringatnya sendiri.

Yao lahir di Daejeon, Pingyuan, Meizhou, Guangdong pada Agustus 1964. Setelah lulus dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing pada tahun 1986, ia ditugaskan ke sekolah teknik di pabrik manufaktur pesawat Changhe sebagai seorang guru. Namun di dalam hatinya Yao memiliki hasrat menjadi pengusaha. Selain mengajar, Yao membuka restoran bersama teman-teman satu alumni. Ini merupakan bisnis pertama Yao. Namun bisnis itu tak berjalan lama, sebab bangkrut karena kurang persiapan.

Mempelajari kekurangan sebelumnya Yao kembali bertekad memulai serangkaian bisnis lain seperti menjual sosis, sampai bisnis hotel, namun masih belum juga mengantarkan Yao menjadi pengusaha yang terbilang sukses. Dari beberapa bisnis yang telah ia coba, bukan untung yang didapat oleh Yao, justru buntung. Yao berutang kepada gurunya dalam jumlah yang sangat besar yakni CNY 10.000 kala itu.

Pada tahun 1990, tak ingin tenggelam dalam kesulitan Yao mulai memutar otak, meskipun ia hanya memiliki uang 2 sen di tangannya. Suatu ketika Yao bertemu dengan pemimpin akademisnya, Zhang Jinliang di Xi'an.




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×