Reporter: Dyah Megasari, BBC, AP, Reuters |
ATHENA. Yunani segera memiliki pemerintahan baru. Sejumlah spekulasi muncul soal siapa yang akan memimpin pemerintahan koalisi pasca Perdana Menteri George Papandreou dilengserkan dari jabatannya.
Salah satu nama kuat yang muncul untuk memimpin pemerintahan koalisi ini adalah Menteri Keuangan Yunani, Evangelos Venizelos.
Hari ini, pengganti Papandreou akan ditentukan. Formasi baru segera naik setelah pekan kemarin Presiden melakukan serangkaian pembicaraan dengan kelompok oposisi dan perdana menteri negara itu.
Akhir pekan lalu Presiden Karolos Papoulias menggelar pembicaraan yang dihadiri Papandreou dan pemimpin oposisi dari Partai Demokrasi Baru, Antonis Samaras untuk mengatasi krisis Yunani.
Sebelumnya Samaras yang diajak untuk membentuk pemerintahan koalisi oleh Papandreou menolak ajakan tersebut. Kecuali, rivalnya itu mundur dari jabatannya terlebih dahulu.
Keduanya juga terlibat silang pendapat soal penyelenggaraan pemilu sela, Papandreou ingin pemilu tidak dilakukan saat ini sementara Samaras menginginkan pemilu sela segera dilakukan.
Oposisi puas
Kelompok Oposisi sejauh ini menyatakan sangat puas terhadap hasil pembicaraan yang telah mereka lakukan dengan presiden.
"Dua target kami yaitu mundurnya Papandreou dan keinginan untuk menyelenggarakan pemilu telah berhasil disetujui," kata Juru Bicara Partai Demokrasi Baru yang tidak mau disebut namanya.
Dia mengatakan pembicaraan lanjutan dengan Venizelos dan sejumlah pejabat lainnya soal seberapa cepat bantuan dari Uni Eropa dapat diterima dan penyelenggaraan pemilu masih terus berlangsung.
Dalam dua jajak pendapat yang digelar di negeri itu, mayoritas warga Yunani memilih pembentukan pemerintahan koalisi bersatu ketimbang digelarnya pemilu.
Pemerintahan baru diharapkan mampu meyakinkan kepada rakyat Yunani soal konsekuensi dari penerimaan bantuan yang diberikan oleh Uni Eropa untuk mengatasi krisis ekonomi di negara tersebut.
Bantuan itu memang mensyaratkan penghematan besar-besaran oleh Yunani salah satunya adalah pemotongan jumlah gaji dan pekerja di sektor layanan umum.
Posisi Papandreou memang terjepit setelah keberadaannya ditolak oleh kelompok oposisi, padahal pembentukan pemerintahan baru menghendaki bergabungnya kelompok di luar pemerintah untuk mengatasi krisis keuangan di negara itu.