kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Menlu AS: Kami masih tidak mengetahui keberadaan Kim Jong Un


Rabu, 29 April 2020 / 22:21 WIB
Menlu AS: Kami masih tidak mengetahui keberadaan Kim Jong Un
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara kepada media di Pangkalan Andrews, Maryland, AS, 23 Juni 2019, sebelum naik pesawat menuju Jeddah, Arab Saudi.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, Amerika Serikat (AS) masih tidak mengetahui keberadaan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan sedang mengawasi laporan tentang kesehatannya.

Media Korea Utara belum melaporkan keberadaan Kim sejak ia memimpin pertemuan pada 11 April lalu, yang memicu spekulasi kuat tentang kesehatannya dan meningkatkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan di Korea Utara.

"Kami belum melihatnya. Kami tidak memiliki informasi untuk dilaporkan hari ini, kami mengawasinya dengan cermat," kata Pompeo kepada Fox News, Rabu (29/4), menjawab pertanyaan soal laporan yang saling bertentangan tentang kesehatan Kim seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Saat Trump bikin bingung soal kesehatan Kim Jong Un

Tapi, Pompeo menyatakan, AS juga memantau situasi yang lebih luas di Korea Utara, menyusul risiko yang timbul dari pandemi virus corona baru.

"Ada risiko nyata, akan ada kelaparan, kekurangan makanan, juga di Korea Utara," ujarnya. "Kami memperhatikan setiap hal itu dengan cermat, karena mereka memiliki dampak nyata pada misi kami, yang pada akhirnya akan mendenuklirisasi Korea Utara".

Presiden Donald Trump bertemu Kim tiga kali pada 2018 dan 2019 dalam upaya membujuknya untuk menyerah pada program senjata nuklir yang mengancam AS. Sementara pembicaraan macet, Trump terus memuji Kim sebagai teman.

Pompeo tidak menguraikan risiko kelaparan di Korea Utara. Tetapi, delegasi ekonomi Korea Utara akan menyambangi Beijing, China, minggu ini guna membahas pasokan makanan dan masalah perdagangan, lantaran wabah virus corona telah sangat mengganggu suplai, menurut dua orang dengan pengetahuan langsung tentang situasi itu kepada Reuters.

Korea Utara yang miskin dan terisolasi rentan terhadap kekurangan makanan. Sebanyak 1,1 juta orang meninggal selama kelaparan pada 1990-an silam, berdasarkan perkiraan Korea Selatan.

Baca Juga: Pembelot Korut: Yang tahu kondisi Kim Jong Un sebenarnya hanya istri dan adiknya

Para pejabat Korea Selatan dan AS sebelumnya mengatakan, Kim mungkin tinggal di sebuah resor pantai untuk menghindari paparan virus corona baru, dan menyatakan skeptis tentang laporan media bahwa ia memiliki semacam penyakit serius.

Mereka memperingatkan, bagaimanapun, kesehatan dan lokasi Kim adalah rahasia yang dijaga ketat. Dan, informasi yang bisa dipercaya sulit diperoleh di Korea Utara.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×