kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menlu China meminta AS menghentikan pendekatan berbahaya dan lebih rasional


Jumat, 10 Juli 2020 / 08:25 WIB
Menlu China meminta AS menghentikan pendekatan berbahaya dan lebih rasional
Anggota Dewan Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Wang Yi berbicara kepada wartawan melalui tautan video pada konferensi pers yang diadakan di sela-sela Kongres Rakyat Nasional (NPC), dari Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok 24 Mei 2020.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China terus mencoba melakukan yang terbaik untuk meyakinkan Amerika Serikat (AS) agar menghentikan pendekatan berbahaya dalam menyelesaikan permasalahan dengan China. Beijing juga meminta agar AS tulus dalam berdialog dan lebih rasional melihat kebangkitan China.

Harapan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam sebuah forum online dengan lebih dari 30 diplomat top dan pakar, untuk menjelaskan arah hubungan China AS ke depan.

Baca Juga: Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan F-35 senilai US$ 23 miliar ke Jepang

Wang, yang juga Anggota Dewan Negara China, mengatakan, hubungan kedua negara saat ini tengah memasuki titik paling kritis sejak keduanya menjalin hubungan diplomatik.

"Hubungan China-AS merupakan salah satu hubungan bilateral paling penting di dunia dihadapkan pada tantangan paling berat sejak pembentukan hubungan diplomatik," ujar Wang pada hari Kamis (9/7) di China, seperti dilansir Global Times.

Ketegangan hubungan AS-China mulai dari perang dagang, dan kompetisi di bidang teknologi tinggi seperti 5G, hingga ketegangan militer di Laut China Selatan dan masalah Taiwan, serta perang kata-kata tentang pandemi Covid-19. Dua negara paling kuat dan ekonomi terbesar di dunia telah bersaing dan berjuang di hampir setiap aspek dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Redakan ketegangan, Menlu China sampaikan tiga usulan ini ke AS


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×