Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada hari Minggu menuding Twitter menutup akun-akun Iran sungguhan, sementara membiarkan akun-akun anti-pemerintah Iran yang didukung oleh Amerika Serikat.
Pada bulan Agustus, Facebook Inc, Twitter Inc dan Alphabet Inc secara kolektif menghapus ratusan akun terkait dengan dugaan operasi propaganda Iran.
Hello @Jack. Twitter has shuttered accounts of real Iranians, incl TV presenters & students, for supposedly being part of an 'influence op'. How about looking at actual bots in Tirana used to prop up 'regime change' propaganda spewed out of DC? #YouAreBots https://t.co/dTs0diYrM4 — Javad Zarif (@JZarif) September 16, 2018
"Halo @Jack. Twitter telah menutup akun-akun orang Iran asli, (termasuk) presenter TV & mahasiswa, karena dianggap menjadi bagian dari pengaruh op," kata Zarif dalam tweet, kepada CEO Twitter Jack Dorsey.
"Bagaimana dengan bot yang sebenarnya di (ibukota Albania) Tirana digunakan untuk menopang propaganda "perubahan rezim" yang dimuntahkan dari (Washington) DC? #YouAreBots," kata Zarif.
Twitter menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters di Amerika Serikat.
Media Iran telah menuduh Israel, Arab Saudi, dan kelompok-kelompok oposisi di pengasingan, termasuk Mujahidin Khalq yang memiliki beberapa anggota yang berbasis di Albania, berada di belakang kampanye media sosial untuk menyerukan penggulingan pemerintah Islam Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Amerika Serikat dan Israel bulan ini melancarkan perang media untuk menjatuhan Iran karena negara itu menghadapi kesulitan ekonomi setelah penerapan kembali sanksi AS.
