Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pemerintah Ukraina mengatakan logam tanah jarang diketahui ada di enam endapan. Dikatakan investasi sebesar US$ 300 juta akan diperlukan untuk mengembangkan endapan Novopoltavske, yang merupakan salah satu endapan terbesar di dunia.
Secara teknis, beberapa unsur yang disebutkan oleh pemerintah Ukraina (tantalum, niobium, berilium, strontium, magnetit) tidak ada dalam daftar 17 tanah jarang.
"Dan beberapa proyeksi pemerintah Ukraina didasarkan pada penilaian era Soviet terhadap endapan tanah jarang yang sulit diakses," kata lembaga pemeringkat S&P pada bulan Februari.
"Karena tanah jarang di negara itu mungkin terlalu rendah konsentrasinya atau terlalu sulit diakses, endapan unsur tanah jarang di Ukraina mungkin tidak menguntungkan untuk diekstraksi", kata S&P.
Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (19/2/2025), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menolak tuntutan AS sebesar US$ 500 miliar dalam bentuk kekayaan mineral dari Ukraina untuk membayar Washington atas bantuan masa perang.
Zelenskiy mengatakan bahwa Amerika Serikat sejauh ini belum memberikan bantuan yang nilainya mendekati jumlah tersebut dan tidak menawarkan jaminan keamanan khusus dalam perjanjian tersebut.
Tonton: Soal Kesepakatan Mineral AS, Zelenskiy: Saya Tidak Bisa Menjual Ukraina
Reuters melaporkan, Pemimpin Ukraina, yang berada di bawah tekanan besar Gedung Putih Trump, mengatakan Washington telah memasok negaranya dengan US$ 67 miliar dalam bentuk senjata dan US$ 31,5 miliar dalam bentuk dukungan anggaran langsung selama perang hampir tiga tahun dengan Rusia.
"Anda tidak dapat menyebut ini 500 miliar dan meminta kami mengembalikan 500 miliar dalam bentuk mineral atau yang lainnya. Ini bukan pembicaraan serius," kata Zelenskiy.
Trump mengatakan bahwa ia menginginkan US$ 500 miliar dalam bentuk mineral tanah jarang dari Kyiv untuk mengamankan bantuan Washington. Dan timnya minggu lalu mengusulkan kesepakatan yang kemudian ditolak Kyiv untuk ditandatangani.