Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Inti dari strategi pertahanan baru ini adalah pembentukan pasukan reaksi cepat di bawah program EU Rapid Deployment Capacity dan diharapkan terealisasi pada tahun 2025. Pasukan khusus yang berisi 5.000 tentara ini disiapkan untuk dapat dikirim ke lingkungan yang tidak bersahabat.
Pasukan reaksi cepat itu akan memiliki komponen darat, udara dan laut. Fungsi pasukan di lapangan juga akan beragam, mulai dari penyerbuan, penguatan atau sebagai kekuatan cadangan untuk mengamankan jalan keluar.
Para pemimpin Uni Eropa telah berjanji untuk secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanan mereka secara menyeluruh sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Namun, strategi pertahanan baru tidak merinci apakah akan merasakan dampak dari peningkatan anggaran pertahanan para anggota.