kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menyambut taksi terbang, transportasi masa depan


Sabtu, 03 Maret 2018 / 16:45 WIB
Menyambut taksi terbang, transportasi masa depan


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pemandangan mobil terbang berseliweran sebentar lagi bukan cuma bisa kita saksikan di film-film futuristik. Sejumlah perusahaan tengah mengembangkan taksi terbang bahkan sudah ada yang melakukan uji coba. Bukan tidak mungkin dalam tempo tak lama lagi akan beroperasi komersial.

Paling baru, produsen pesawat terbang Boeing Co, juga sedang menyiapkan mobil terbang ini. Perkembangan transportasi yang pesat menjadi pertimbangan Boeing. "Saya pikir ini akan terjadi lebih cepat dari pada yang kita mengerti. Kendaraan prototipe sedang dibangun sekarang. Jadi teknologi ini sangat bisa dilakukan," kata Dennis Muilenburg, Chief Executive Officer Boeing, seperti dilansir Bloomberg.

Boeing akan mengembangkan taksi udara otonom alias tanpa pilot. Untuk masuk bisnis ini, Boeing membeli Aurora Flight Sciences di tahun lalu.

Proyek yang sedang dikerjakan Aurora mencakup sebuah taksi terbang yang dikembangkannya bersama Uber Technologies Inc. Mitra lain yang sedang dijajaki kerjasama oleh Boeing adalah Bell Helicopter dan Embraer SA.

Taksi terbang tersebut akan menggunakan tenaga baterai. Bulan Januari 2018 lalu, platform pesawat terbang bertenaga baterai yang diluncurkan Boeing untuk mengangkut muatan seberat 500 pon mampu terbang lebih dari 20 mil. Pesawat ini dikembangkan hanya dalam waktu tiga bulan oleh unit Boeing, Phantomworks.

Boeing menargetkan, produk taksi terbang ini dalam jumlah besar sudah bisa sampai ke pasar pada pertengahan 2020 mendatang. Namun sebelum dijual, taksi terbang tersebut harus melewati serangkaian tes dan uji coba yang sangat ketat.

Boeing dan perusahaan lain yang juga menyiapkan taksi terbang harus bisa membuktikan ke Federal Aviation Administration (FAA) dan regulator transportasi AS bahwa sensor komputer dan sistem panduan robotik yang dikembangkan untuk taksi terbang otonom ini dapat diandalkan.

Produsen pesawat terbang Eropa, Airbus selangkah lebih maju. Airbus menciptakan taksi terbang bertenaga baterai listrik bernama CityAirbus yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal. Taksi canggih ini mampu membawa empat penumpang.

Tahun lalu, Airbus telah menyelesaikan uji coba CityAirbus sebagai taksi terbang. Target akhirnya, CityAirbus bisa beroperasi akhir tahun 2023.

Belum lama ini, Badan Antariksa AS (NASA) berkongsi dengan Uber Technologies untuk mengembangkan taksi terbang. Untuk tahap awal, Uber membangun jaringan uji coba taksi terbang di Los Angeles tahun 2020.

Dubai bahkan sudah mulai melakukan uji terbang taksi jalur udara ini pada September 2017 lalu. Taksi terbang ini buatan perusahaan Jerman bernama Volocopter.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×