Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
WASHINGTON. Apple Inc. kembali terlibat dalam perang terbuka kasus sengketa hak paten. Kali ini, produsen telepon pintar (smartphone) iPhone asal Amerika Serikat (AS) ini menggugat produsen smartphone asal Taiwan, HTC Corp.
Sebelumnya, pada medio Oktober 2009, Apple saling melayangkan gugatan di pengadilan dengan Nokia, produsen telepon seluler (ponsel) asal Finlandia. Persoalannya juga seputar hak paten perangkat iPhone.
Apple memasukkan gugatannya atas HTC ke Pengadilan Federal di Wilmington, Delware dan International Trade Commission (ITC) atau Komisi Perdagangan Internasional AS, Selasa (2/3). Dalam gugatannya, Apple menuding HTC telah mencuri teknologi layar sentuh alias touch-screen dan beberapa fitur lainnya yang diproduksi Apple.
Ada 20 pelanggaran
Ada sekitar 20 pelanggaran hak paten yang ditudingkan Apple kepada HTC. Di antaranya, teknologi user interface, arsitektur, dan piranti keras iPhone. Adapun, produk HTC yang diklaim mencontek iPhone adalah Nexus One, G1 dan mytouch3G. Semuanya memakai sistem operasional Android besutan Google.
Steve Jobs, Chief Executive Officer Apple, menyatakan, Apple menggugat HTC karena perusahaan yang bermarkas di Taoyuan, Taiwan, itu melakukan pelanggaran hak paten. "Kami pikir persaingan harus sehat. Pesaing harus menciptakan teknologi asli mereka sendiri, tidak mencuri milik kami," kata Jobs.
Tentu saja, HTC menangkis tudingan itu. "Kami bukan saja memiliki nilai hak paten dan penegakannya, tapi juga berkomitmen untuk mempertahankan inovasi teknologi sendiri," kata Keith Nowak, Juru Bicara HTC di AS.
Manajemen HTC mengaku belum mempelajari gugatan Apple. "Kami belum sempat menyelidiki gugatan. Jadi, kami tidak dapat berkomentar mengenai validitas dari klaim yang dibuat Apple ke media," kata Linda Mills, Juru Bicara HTC di Taoyuan.
Sejumlah analis menilai, gugatan Apple terhadap HTC secara tidak langsung bertujuan menyerang perusahaan internet Google yang telah membantu HTC menyediakan perangkat demi bersaing dengan Apple. "Saya rasa ini adalah gugatan tidak langsung terhadap Google," ujar Kaufman Bros, Analis Shaw Wu, Taiwan.
Namun, pihak Google menyatakan perusahaanya tidak ikut campur dalam perseteruan itu. "Kami berdiri di belakang sistem operasi Android dan para mitra yang telah membantu mengembangkan itu," kata manajemen Google yang berbasis di California.