kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mercedes-Benz Jual 2,05 Juta Mobil Sepanjang 2022


Rabu, 11 Januari 2023 / 14:38 WIB
Mercedes-Benz Jual 2,05 Juta Mobil Sepanjang 2022
Peluncuran The All New Mercedes-Benz C-Class di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Mercedes-Benz Jual 2,05 Juta Mobil Sepanjang 2022.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BERLIN. Perusahaan otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz, berhasil menjual 2,05 juta mobil sepanjang tahun 2022. Angka penjualan itu turun 1% dari tahun 2021 lantaran dampak dari pembatasan Covid-19.

Namun, penjualan kuartal keempat naik 17% karena masalah logistik dan rantai pasokan yang mereda dan penjualan baterai-listrik tumbuh 124% sepanjang tahun menjadi 117.800 unit.

Seperti dilansir Reuters pada Selasa (10/1), permintaan untuk kendaraan Maybach kelas atas sangat tinggi, dengan penjualan 2022 naik 37% secara tahunan atau year on year (yoy) didorong oleh penjualan yang lebih tinggi di China, Jepang, Korea, dan Timur Tengah.

Baca Juga: Harga Mobil Mercedes-Benz Naik 4%-5% Pada Awal Tahun 2023

Satu-satunya wilayah utama yang mengalami penurunan penjualan dari tahun ke tahun adalah China, dengan penurunan 1%.

Penjualan di Eropa dan Amerika Utara masing-masing mengalami pertumbuhan 1% dan 3%, sementara negara-negara lain di dunia mengalami penurunan penjualan sebesar 27%, sebagian besar disebabkan karena produsen mobil asal Jerman ini menangguhkan operasinya di Rusia setelah invasi yang dilakukan ke Ukraina.

Kendaraan entry-level, segmen harga terendah, mengalami penurunan penjualan 10% terutama karena masalah pada rantai pasokan.

Baca Juga: Meski Harga Saham Merosot, Kapitalisasi Saham Tesla Kalahkan Produsen Otomotif Lain

Sementara itu, saingan pasarnya yaitu BMW Group, mengirimkan kurang dari 2,4 juta kendaraan pada tahun 2022, turun 4,8% dari tahun sebelumnya, dengan penjualan merek turun 5,1% karena masalah yang disebabkan oleh pembatasan Covid-19 di China dan perang di Ukraina yang turut mengurangi pengiriman unit mobil.




TERBARU

[X]
×