Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembalap Gresini Ducati, Marc Marquez, harus menelan pil pahit setelah mimpinya untuk meraih gelar Juara Dunia MotoGP 2024 kandas.
Dalam balapan MotoGP Indonesia yang dramatis di Mandalika, Marquez terpaksa mengakhiri lomba lebih awal karena motor Ducati GP23 miliknya mengalami kerusakan mesin yang menyebabkan kebakaran.
Mengutip crash.net, insiden ini bukan hanya menghentikan balapan Marquez, tetapi juga menghancurkan harapannya untuk mengejar gelar juara dunia yang kian menjauh.
Baca Juga: Marc Marquez: Memulai Balapan Sprint Race dari Posisi ke-12, Akhirnya Finish Podium 3
Kebakaran Mesin Ducati GP23 dan Kehancuran Harapan
Saat balapan di Mandalika, Marc Marquez memulai dengan cukup baik, meski sebelumnya ia mengalami serangkaian masalah selama akhir pekan balapan.
Marquez, yang mengalami dua kecelakaan di sesi kualifikasi, berhasil naik ke podium pada sprint race hari Sabtu setelah start dari posisi ke-12. Dengan semangat yang sama, Marquez berharap bisa mengulangi pencapaian tersebut pada balapan utama hari Minggu.
Namun, harapan tersebut musnah ketika mesin Ducati GP23 yang dikendarainya mengalami kerusakan serius dan terbakar. Insiden ini tidak hanya merugikan Marquez secara langsung, tetapi juga membuat jaraknya dari pemimpin klasemen, Jorge Martin, semakin jauh.
Marquez kini tertinggal 75 poin dari Martin, yang berhasil meraih kemenangan di Mandalika setelah start dari pole position.
Baca Juga: Pertamina Enduro VR46 Racing Team Tampil Perdana di Balapan Kandang MotoGP Mandalika
Neil Hodgson, analis MotoGP dari TNT Sports, menyebut insiden ini sebagai "mimpi buruk" bagi Marquez. "Peluang Marc untuk memenangkan Kejuaraan Dunia hilang hari ini," ujar Hodgson.
"Dia harus mengandalkan konsistensi. Ketika bannya mulai aus dan saat ia bisa menggunakan kemampuannya, saya yakin dia akan tampil kuat. Tapi ketika mesinnya berbunyi 'pop' dan terbakar? Saya turut merasakan penderitaannya," katanya.
Penjelasan Marc Marquez
Dalam wawancaranya yang blak-blakan dengan TNT Sports, Marquez menjelaskan bahwa kerusakan pada mesinnya adalah bagian dari risiko yang selalu ada dalam olahraga balap. "Mesinnya rusak. Itu sesuatu yang biasa terjadi dalam kompetisi ini, itu biasa terjadi dalam olahraga ini," ungkap Marquez.
"Itu bukan di tangan kita. Terkadang hal-hal mekanis bisa saja terjadi. Kita menang bersama, kita kalah bersama," tambahnya.
Marquez juga menegaskan bahwa kecepatan yang dimilikinya di Mandalika cukup kompetitif untuk bersaing di posisi lima besar. "Tentu saja ini sebuah kesialan, tetapi saya merasa kecepatan saya cukup bagus untuk bersaing di lima besar," tambahnya.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2024: Enea Bastianini Pecahkan Rekor Lap pada Sesi Latihan
Meski telah menunjukkan performa yang cukup baik di sprint race, nasib sial menimpanya di balapan utama. Hal ini semakin memperburuk posisinya dalam perburuan gelar juara dunia, dengan hanya lima ronde tersisa di kalender MotoGP 2024.
Tantangan Berat di Sisa Musim
Dengan selisih 75 poin dari Jorge Martin, Marquez kini menghadapi tantangan berat di sisa musim ini. Martin, yang berada dalam performa puncaknya, semakin sulit dikejar dengan konsistensinya di setiap balapan. Setelah meraih kemenangan dari pole position di Mandalika, Martin semakin memperlebar jaraknya di klasemen.
Bagi Marquez, insiden di Indonesia ini menjadi titik balik yang menentukan nasibnya di musim 2024. Meskipun secara matematis peluangnya belum sepenuhnya tertutup, Marquez harus menghadapi kenyataan bahwa meraih gelar juara dunia kini hampir mustahil.
Selain itu, lima balapan tersisa memberikan tekanan tambahan bagi pembalap Spanyol tersebut untuk menampilkan performa terbaiknya guna mengamankan posisi yang lebih baik di klasemen akhir.