Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dua kapal perusak berpeluru kendali baru resmi memulai tugasnya di Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Dengan kehadiran dua kapal perang baru ini, maka Angkatan Laut China tahun ini sudah menunjukkan 4 kapal perusak alias destoryer baru kepada publik. Ini sekaligus memperlihatkan momentum pertumbuhan yang kuat bagi militer China di tengah gejolak maritim regional.
Kehadiran dua kapal perusak berpeluru kendali ini pertama kali terlihat dalam sebuah video yang dirilis akun resmi Angkatan Laut China di Weibo.
Kapal perang pertama memiliki nomor lambung 121, datang dari jenis Type 052D. Pengamat militer berspekulasi, kapal perusak berpeluru kendali tersebut memiliki nama Qiqihar, sama dengan nama sebuah kota di Provinsi Heilongjiang, China Timur Laut.
Sementara satu kapal berpeluru kendali yang lain datang dengan nomor lambung 122, muncul pertama kali melalui kanal JS7TV.cn, situs berita yang masih berafiliasi dengan PLA, pada akhir September lalu.
Baca Juga: Demi laser anti-rudal, Israel berharap bisa bekerja sama dengan AS
Berdasarkan video tersebut, kapal bernama Tangshan dan merupakan kapal perusak Type 052DL juga dilengkapi dengan peluru kendali.
Global Times melaporkan, Tangshan merupakan varian terbaru dari Type 052D yang ditandai dengan dek penerbangan helikopter yang lebih panjang serta kelengkapan sistem anti-siluman yang lebih besar.
Dengan adanya nomor lambung, para analis militer menilai, kedua kapal tersebut memang sudah memasuki layanan Angkatan Laut China. Apalagi, kedua kapal berpeluru kendali itu juga sudah mengikuti latihan dan bahkan ditampilkan dalam laporan media resmi milik pemerintah.
Sebelumnya, China lebih dulu menugaskan dua kapal perusak lain. Pada Januari lalu, PLA menugaskan Nanchang, kapal destroyer Type 055 kelas 10.000 ton pertama milik China beserta Zibo yang merupakan varian Type 052DL perdana kepunyaan Tiongkok.
Berdasarkan laporan dari majalah The Diplomat pada Juli lalu, China saat ini mengoperasikan sekitar 20 kapal perusak modern tipe Aegis, dan dalam 4-5 tahun jumlahnya bisa meningkat menjadi 40 unit. Perinciannya: 6 unit Type 052C, 25-26 unit Type 052D, dan 8 unit Type 055.