Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) berharap, China mempertahankan komitmennya untuk membeli barang dan jasa dari negeri uak Sam setidaknya US$ 200 miliar selama dua tahun ke depan, meski wabah virus corona baru melanda Tiongkok.
"Berdasarkan informasi saat ini, saya tidak berharap akan ada masalah untuk memenuhi komitmen mereka," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam wawancara dengan Fox Business Network, Kamis (6/2), seperti dikutip Reuters.
China membuat komitmen untuk membeli barang AS sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan fase 1 dengan AS, yang kedua negara tandatangani pada pertengahan Januari lalu. Perjanjian ini meredakan perang dagang China-AS.
Baca Juga: China akan memangkas tarif impor asal AS senilai US$ 75 miliar
China hari ini mengumumkan pemangkasan separuh tarif tambahan atas impor barang AS senilai US$ 75 miliar mulai 14 Februari nanti.
Pengurangan tersebut akan berlaku untuk pungutan 5% dan 10% atas lebih dari 1.700 item.
Komisi Tarif Dewan Negara China menyatakan, produk yang terkena tarif 10% yang berlaku September tahun lalu termasuk makanan laut segar, unggas, dan kedelai. Lalu, lampu tungsten untuk keperluan ilmiah dan medis, serta beberapa jenis pesawat.
"Langkah ini bertujuan untuk mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS yang sehat dan stabil," kata Komisi Tarif China dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Tak ingkar janji, China bakal pangkas tarif sebagai bagian kesepakatan dagang fase I
"Berharap kedua belah pihak akan bisa mematuhi perjanjian (perdagangan fase pertama), berusaha untuk mengimplementasikan konten yang relevan, (dan) meningkatkan kepercayaan pasar," imbuh Komisi Tarif Dewan Negara China.
Pengurangan tarif terjadi saat China bergulat dengan kekurangan sumber daya dalam perjuangannya melawan wabah virus corona baru, yang telah merenggut lebih dari 560 nyawa serta mengisolasi banyak kota di negeri tembok raksasa.