Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kedua, pelemahan dollar AS
Meskipun dollar AS adalah salah satu mata uang cadangan paling penting di dunia, ketika nilai dollar AS jatuh terhadap mata uang lain seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008, hal ini sering mendorong orang untuk berbondong-bondong berinvestasi ke emas sehingga menaikkan harga si kuning.
Harga emas naik hampir tiga kali lipat antara tahun 1998 dan 2008, mencapai tonggak US$ 1.000 per troy ounce pada awal 2008 dan hampir naik dua kali lipat antara tahun 2008 dan 2012, yang harganya berada di kisaran US$ 1.800 - US$ 1.900.
Baca Juga: Harga emas Antam menurun, ini potensi rugi pembeli sepekan lalu
Pelemahan dollar AS terjadi karena sejumlah alasan, termasuk anggaran negara yang besar dan defisit perdagangan dan peningkatan besar dalam jumlah uang beredar.
Ketiga, lindung nilai inflasi
Emas secara historis merupakan lindung nilai yang sangat baik terhadap inflasi, karena harganya cenderung naik ketika biaya hidup meningkat. Selama 50 tahun terakhir investor telah melihat harga emas melambung dan pasar saham anjlok selama tahun-tahun inflasi tinggi.
Baca Juga: Naik 1,5%, harga emas coba tembus kembali level US$ 2.000
Selain itu, emas dipandang sebagai penyimpan nilai yang baik sehingga orang dapat didorong untuk membeli emas ketika mereka percaya bahwa mata uang lokal mereka kehilangan nilai.