kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Miliarder James Dyson beli hunian mewah kedua di Singapura senilai US$ 33 juta


Jumat, 26 Juli 2019 / 17:28 WIB
Miliarder James Dyson beli hunian mewah kedua di Singapura senilai US$ 33 juta


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Miliader Inggris James Dyson bakal memiliki properti mewah lagi di pusat perekonomian ASEAN yakni Singapura. Penemu penyedot debu tanpa kantong ini tengah mengincar properti lengkap dengan kolam renang tanpa batas dan air terjun dalam ruangan.

Padahal miliader ini baru beberapa minggu lalu telah mengambil penthouse paling mahal di kota itu.

Surat kabar The Straits Times, Jumat (26/7) melaporkan, miliarder Inggris ini telah diberikan persetujuan membeli rumah mewah yang dipasarkan sekitar S$ 45 juta atau setara dengan US$ 33 juta. Rumah ini menghadap Kebun Raya atau Botanical Garden Singapura yang sudah terdaftar di UNESCO.

"Bagi orang asing dan penduduk tetap yang diizinkan untuk membeli properti di Singapura, mereka pasti telah turun kontribusi mengairahkan ekonomi yang luar biasa di Singapura," tulis The Straits Times.

Baca Juga: Punya harta US$ 13,8 miliar, James Dyson kini jadi orang paling kaya di Inggris

Dyson yang kini berumur 72 tahun dan juga seorang pendukung Brexit itu mengumumkan rencana memindahkan kantor pusat perusahaannya dari Inggris ke Singapura. Tujuannya agar lebih dekat dengan pasar yang tumbuh paling cepat saat ini. Perusahaan milik Dyson berencana mengembangkan mobil listrik pertamanya di negara kota ini.

Singapura tidak memiliki pabrik pembuat mobil tunggal dan merupakan salah satu tempat termahal di dunia untuk membeli kendaraan.

Baca Juga: Tergiur demografi, Dyson ingin menambah 18 gerai

"Kami berharap dapat masuk dan mengganggu industri lain menggunakan teknologi dan inovasi Dyson yang dipesan lebih dahulu," kata Kepala Eksekutif Dyson, Jim Rowan awal tahun ini.

"Tingkat pertumbuhan kami di Asia telah menggandakan sebagian besar tempat lain di dunia selama beberapa tahun terakhir," tambah Rowan. Ia menambahkan bahwa lebih dari setengah keuntungan perusahaan berasal dari wilayah tersebut.

Halaman selanjutnya...Beli super penthouse

Dyson juga telah membeli "super penthouse" berlantai tiga di Wallich Residence di Guoco Tower, gedung tertinggi di Singapura, Properti lima kamar yang dulunya bernilai S$ 100 juta. Properti ini berdiri di lahan seluas 21.000 kaki persegi ini menawarkan teras di atap, kolam renang pribadi, jacuzzi, lift pribadi, dan gudang anggur sebanyak 600 botol.

Dyson telah menjadi salah satu wirausahawan Inggris paling terkenal, menciptakan perusahaan bernilai miliaran dolar. Dyson mendukung Brexit beberapa hari sebelum pemungutan suara 2016. Ketika itu, ia menyebut Inggris bisa meraup nilai ekonomi £ 18,5 miliar atau setara dengan US $ 24 miliar setiap tahun jika meninggalkan Uni Eropa.

Baca Juga: Miliarder taat pajak dan gemar membeli perusahaan (3)

Namun keputusannya untuk memindahkan kantor pusat perusahaannya ke Singapura, memicu tuduhan kemunafikan. Dia membantah langkah itu terkait dengan Brexit. Dyson menegaskan keputusan itu mencerminkan semakin pentingnya Asia bagi bisnis perusahaan.

Seorang juru bicara untuk perusahaannya, Dyson Limited, mengatakan: "Kami tidak mengomentari urusan pribadi keluarga Dyson."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×