kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Miliarder Rusia Terseret Sanksi dari Sejumlah Negara


Minggu, 13 Maret 2022 / 15:05 WIB
Miliarder Rusia Terseret Sanksi dari Sejumlah Negara


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina tampaknya tak hanya merugikan pemerintahan Rusia yang mendapat sanksi dari banyak negara. Miliarder asal Rusia pun harus terkena getahnya yang akhirnya juga mendapat banyak sanksi dari beberapa negara.

Seperti contoh, pengusaha asal Rusia yang juga merupakan pemilik Chelsea FC Roman Abramovich termasuk dalam tujuh orang yang terkena sanksi dari pemerintahan Inggris terkait pembekuan aset dan larangan bepergian untuk masuk ke wilayah Inggris.

Sanksi baru ini akan membuat asetnya dibekukan dan akan melarang "transaksi dengan individu dan bisnis Inggris", yang berarti rencana penjualan Chelsea FC beberapa pekan sebelumnya akan menemui kendala. 

Tak hanya dari pemerintah Inggris, Abramovich pun juga termasuk lima orang Rusia yang juga mendapat sanksi dari pemerintah Kanada. Selain itu, Kanada juga melarang 32 perusahaan Rusia dan entitas pemerintah menerima peralatan atau pasokan pertahanan dari Kanada.

Baca Juga: Italia Menyita Yacht Milik Miliarder Rusia Melnichenko

“Sanksi terhadap pejabat Rusia dan oligarki seperti Abramovich diarahkan pada mereka sehingga mereka tidak dapat mengambil keuntungan atau manfaat dari kegiatan ekonomi di Kanada atau kerja keras orang Kanada yang bekerja di perusahaan tempat mereka berinvestasi,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dikutip dari The Guardian, Minggu (13/3).

Dengan adanya sanksi tersebut, Trudeau pun juga memastikan bahwa hal tersebut tidak akan berdampak pada tenaga kerja Kanada yang melakukan pekerjaan dengan baik di perusahaan di seluruh negeri.

Awal pekan lalu, Kanada juga telah menjatuhkan sanksi pada 10 orang yang dekat dengan kepemimpinan Rusia atas invasi Moskow ke Ukraina. Kanada dan sekutunya akan tetap bersatu dalam keyakinan mereka bahwa presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat kesalahan besar dan akhirnya akan kalah.

“Tidak ada kemenangan dalam hal ini untuknya," imbuh Trudeau.

Baca Juga: Dukung Ekonomi, Rusia Masukkan Perusahaan Elektronik Sebagai Sektor Penting

Tak mau kalah, pemerintah Italia pun turut ambil bagian dalam pemberian sanksi kepada miliarder asal Rusia. Polisi Italia telah menyita villa dan kapal pesiar sejak pekan lalu senilai lebih dari 700 juta euro atau setara US$ 763,63 juta dari orang-orang terkenal Rusia yang telah dimasukkan dalam daftar sanksi Uni Eropa.

Terbaru, mereka telah menyita superyacht milik miliarder Rusia Andrey Igorevich Melnichenko, yang setinggi 143 meter yang dibanderol dengan harga 530 juta euro atau setara US$ 578 juta dan telah diasingkan di pelabuhan utara Trieste.

Melnichenko merupakan pemilik produsen pupuk utama EuroChem Group dan perusahaan batubara SUEK. Perusahaan mengatakan dalam pernyataan pada hari Kamis bahwa ia telah mengundurkan diri sebagai anggota dewan di kedua perusahaan tersebut.

"Tidak ada pembenaran apa pun untuk menempatkannya dalam daftar sanksi UE. Kami akan memperdebatkan sanksi yang tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan ini, dan percaya bahwa supremasi hukum dan akal sehat akan menang,” ujar juru bicara Melnichenko, Alex Andreev dikutip dari Reuters, Minggu (13/3).

Negara adidaya AS Amerika Serikat juga ikut menjatuhkan sanksi baru untuk beberapa orang yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Orang-orang tersebut ialah miliarder Rusia Viktor Vekselberg, tiga anggota keluarga juru bicara Presiden Vladimir Putin dan anggota parlemen.

"Penunjukan hari ini lebih lanjut untuk memperhitungkan aktor-aktor yang secara langsung bertanggung jawab atas pengakuan tidak sah dan melanggar hukum Rusia dan memfasilitasi dalih palsu yang digunakan oleh Putin untuk membenarkan perang tanpa alasan melawan Ukraina," kata Departemen Keuangan AS dalam keterangan resminya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×