kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Militer Rusia sebut serangan AS di Idlib Suriah mengancam gencatan senjata


Senin, 02 September 2019 / 12:26 WIB
Militer Rusia sebut serangan AS di Idlib Suriah mengancam gencatan senjata
ILUSTRASI. Parade militer Rusia


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Bouthaina Shaaban, penasihat senior Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengatakan gencatan senjata bersifat sementara dan akan melayani strategi Damaskus "untuk membebaskan setiap inci".

"(Presiden Turki Tayyip) Erdogan akan dipaksa meninggalkan tanah Suriah ... Ini adalah keputusan kami, bukan atas pilihannya," katanya kepada TV al-Mayadeen dalam sebuah wawancara Sabtu malam.

Turki, yang mendukung faksi-faksi pemberontak, dan Rusia, sekutu penting Assad, menengahi kesepakatan "de-eskalasi" pada 2017 yang berupaya untuk mengekang pertempuran di Idlib. Itu tidak mencakup militan jihadis.

Baca Juga: Aktivitas nuklir meningkat, Uni Eropa desak Iran patuhi kesepakatan

Di bawah kesepakatannya dengan Rusia dan Iran, militer Turki memiliki selusin pos di wilayah Idlib. Ankara juga mendukung pasukan pemberontak yang memegang traktat wilayah utara Idlib di dekat perbatasannya.

Menteri luar negeri Turki mengatakan pada hari Jumat bahwa militer akan pergi hanya sekali ada solusi politik, yang tetap sulit dipahami setelah lebih dari delapan tahun perang dan beberapa putaran perundingan perdamaian gagal di AS.




TERBARU

[X]
×