kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Minyak Minyak Naik Jelang Pertemuan Bank Sentral dan Ketegangan di Timur Tengah


Selasa, 31 Oktober 2023 / 07:46 WIB
Minyak Minyak Naik Jelang Pertemuan Bank Sentral dan Ketegangan di Timur Tengah
ILUSTRASI. harga minyak Brent dan WTI kompak menguat setelah ditutup anjlok 3% di sesi sebelumnya


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada hari Selasa menjelang pertemuan bank sentral global dan karena ketegangan di Timur Tengah yang masih tinggi.

Selasa (31/10) puku; 07.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2023 naik 46 sen, atau 0,53%, menjadi US$ 87,91 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2023 juga naik 33 sen, atau 0,4%, ke US$ 83,64 per barel.

Minyak turun lebih dari 3% pada hari Senin (30/10) karena serangan Israel terhadap Gaza meningkat meskipun kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan mengganggu pasokan dari wilayah tersebut mereda.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun 1% Menjelang Rapat The Fed Senin (30/10), WTI ke US$84,20

Pasukan dan tank Israel menyerang kota utama di utara Gaza dari timur dan barat pada hari Senin, tiga hari setelah mereka memulai operasi darat di daerah kantong Palestina.

Para pedagang juga mencermati kebijakan moneter global, dengan pertemuan penetapan suku bunga bank-bank sentral utama dijadwalkan pada minggu ini.

Bank of Japan (BoJ) akan menjadi pertemuan pertama pada hari Selasa di mana kemungkinan akan merevisi perkiraan inflasi dan membahas penyesuaian lebih lanjut pada pengendalian kurva imbal hasil obligasi (YCC).

Spekulasi berkembang pada hari Senin bahwa BOJ akan mengambil tindakan setelah Nikkei, mengutip sumber yang dekat dengan masalah ini, melaporkan bahwa pembuat kebijakan mungkin akan mengubah YCC lebih lanjut untuk memungkinkan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun naik di atas 1%.

Federal Reserve (The Fed) akan bertemu pada hari Rabu (1/11) dan Bank of England pada hari Kamis (2/11) untuk membahas kebijakan moneter dan memutuskan potensi kenaikan suku bunga yang dapat mengurangi inflasi di masa depan. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah.

Investor juga mengharapkan data indeks manajer pembelian Tiongkok dan angka produk domestik bruto kuartal ketiga dari Hong Kong dan Taiwan.




TERBARU

[X]
×