Reporter: Rika Theo |
SHANGHAI. Di akhir pekan lalu, sekitar 2.200 babi ditemukan mati terapung di sungai yang menjadi salah satu sumber air di Shanghai. Kejadian ini menyebabkan kemarahan publik China yang sudah terganggu dengan masalah keamanan makanan dan polusi lingkungan. Namun, apa penyebab kematian babi-babi itu masih misteri.
Xu Rong, Direktur Biro Perlindungan Lingkungan Distrik Shanghai Songjiang, mengatakan bahwa kemungkinan bangkai-bangkai babi dibuang di Sungai Huangpu, provinsi Zhejiang. Ia memperkirakan jumlahnya masih bisa bertambah.
"Kita harus bergerak cepat mengangkat mereka semua karena ditakutkan akan mengakibatkan polusi pada air," ujarnya seperti dikutip Global Times. Media-media China menulis bahwa pemerintah masih menginvestigasi kasus ini.
Pemerintah Shanghai memasang pernyataan tertulis dalam situsnya hari ini (11/3), berkata bahwa para pekerja masih bekerja membuang bangkai dari sungai. Pemerintah juga memonitor ketat kualitas air walaupun belum ada indikasi polusi yang ditemukan sejauh ini.
Penemuan bangkai-bangkai babi itu dengan cepat menjadi perbincangan panas di media sosial. Banyak blogger yang mengritik pemerintah karena lambat merespon masalah ini.