CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Mitsubishi Bantu Brunei Dirikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Kamis, 14 Agustus 2008 / 16:35 WIB


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Hari ini (14/8), Mitsubishi Corp menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Energi Brunei untuk membangun dan melakukan uji coba pengoperasian pembangkit listrik (power plant) tenaga matahari di wilayah barat Brunei. Proyek tersebut memakan waktu tiga tahun, dan akan dimulai pada 2010.

Negara kecil namun kaya yang terletak di tengkuk Pulau Kalimantan itu memang ingin  memperkenalkan sumber energi yang dapat diperbarui kembali. Hal itu dilakukan sebagai langkah diversifikasi atas suplai energi utamanya.   

Nantinya, Mitsubishi akan mentransfer kebutuhan teknologi dan memberikan pelatihan kepada staf lokal. Selain itu, Mitsubshi juga akan membantu membuat proyeksi pendanaan, yang diperkirakan mencapai 1,5 miliar yen atau setara US$ 13,7 juta.

Rencananya, pembangkit tersebut didirikan di Seria, yang terletak sekitar 70 km dari Bandar Seri Begawan, Ibukota Brunei. Sebelumnya, di lokasi itu memang sudah pernah didirikan sebuah pembangkit listrik tenaga panas bumi. Hanya saja, pembangkit tersebut terbengkalai.

“Saat ini Brunei masih sangat tergantung pada minyak dan gas alam. Keduanya merupakan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas. Selaku partner bisnis yang sudah menjalin hubungan hampir 40 tahun, kami ingin melakukan sesuatu untuk membantu pertumbuhan perekonomian yang lebih baik,” kata juru bicara Mitsubishi.
 
Asal tahu saja, Pemerintah Brunei dan Royal Dutch Shell Mitsubishi telah menjalin kerjasama sejak 1972. Bentuk kerjasama yang terjalin salah satunya yakni Brunei memproduksi dan mengirimkan gas alamnya ke Jepang. Dalam proyek itu, Jepang sangat bergantung pada impor gas alam Brunei yang jumlahnya mencapai 10% dari kebutuhan dalam negeri Jepang.
 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×