kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mitsubishi UFJ incar bank di tiga negara


Kamis, 02 Juli 2015 / 11:09 WIB
Mitsubishi UFJ incar bank di tiga negara


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Gairah ekspansi Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (Mitsubishi UFJ Financial) kembali membuncah. Kali ini, perusahaan finansial asal Jepang itu mengarahkan radar pada sejumlah bank di Indonesia, Filipina dan India.

Go Watanabe, Chief Executive Officer (CEO) Mitsubishi UFJ Financial untuk wilayah Asia dan Oceania menyatakan, pihaknya tengah mengincar bank asal Indonesia, Filipina dan India yang punya basis kuat di segmen korporat dan konsumer. "Kami ingin memiliki saham mayoritas pada bank itu," ujarnya di Singapura seperti dikutip Bloomberg, Rabu (1/7).

Mitsubishi UFJ Financial saat ini merupakan bank yang paling agresif mengakuisisi bank-bank asal Asia demi menyiasati perlambatan pertumbuhan kredit serta kemerosotan margin. Terlebih, saat ini otoritas keuangan di Indonesia, Filipina dan India tengah mengendurkan aturan kepemilikan investor asing terhadap bank di negara-negara tersebut.

Sebut saja India, yang membolehkan investor asing mengakuisisi hingga 74% saham bank lokal di negara itu. Sebelumnya, India membatasi kepemilikan asing maksimal sebanyak 49% saham.

Indonesia juga demikian. Pada Juni 2015 otoritas keuangan Indonesia mengizinkan Shinhan Bank asal Korea Selatan membeli dua bank dan menggabungkan kedua bank tersebut, dengan kepemilikan lebih dari 40%.

Hal serupa juga telah dilakukan Pemerintah Filipina sejak setahun lalu. Filipina telah memperkenankan institusi asing memiliki 100% saham bank di negara itu.

Pertumbuhan dua digit

Watanabe menegaskan, memiliki debitur korporat saja saat ini tidak cukup. "Menguasai bisnis kredit ritel merupakan cara tepat untuk menangkap peluang pertumbuhan ekonomi di Asia," imbuh dia.

Dia optimistis dalam tiga tahun ke depan, pertumbuhan pendapatan Mitsubishi UFJ Financial dari pasar Asia tetap bertahan di level dua digit. Berdasarkan catatan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, rata-rata pinjaman dari debitur non Jepang di Asia tumbuh 10% menjadi ¥ 7,6 triliun atau setara US$ 62 miliar.

Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ sendiri saat ini menguasai 77% saham Bank of Ayudhya asal Thailand. Laba bersih Bank of Ayudhya pada tahun fiskal 2014 tumbuh 19%, menjadi sekitar US$ 420 juta.

Perusahaan keuangan Jepang lain yang giat melakukan ekspansi adalah Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. Perusahaan ini setuju membeli General Electric Co seharga US$ 2,2 miliar. Selain itu ada nama Mizuho Financial Group yang membeli aset RBS Grpup Plc di Amerika Utara senilai US$ 3,5 miliar.

Kini pun beredar kabar, Mitsubishi UFJ merupakan salah satu dari 12 perusahaan calon pembeli 74% saham United Coconut Planters Bank milik Pemerintah Filipina.

Watanabe menegaskan, target akuisisi bank pada ketiga negara itu merupakan proyek yang ditargetkan terjadi dalam tiga tahun mendatang.            n



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×