Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Perusahaan farmasi Moderna dan Pfizer pada hari Rabu (6/9) mengatakan bahwa vaksin Covid-19 mereka yang telah diperbarui mampu menangkal subvarian virus corona BA.2.86 yang kini sedang menyebar.
Mengutip Reuters, Moderna mengatakan vaksinnya menghasilkan peningkatan antibodi penetralisir terhadap BA.2.86 sebesar 8,7 kali lipat dibandingkan dengan respons antibodi alami yang tidak mendapat bantuan vaksin.
Sejalan dengan itu, Pfizer mengatakan vaksin terbarunya yang dikembangkan bersama BioNTech menghasilkan respons antibodi yang kuat terhadap BA.2.86 dalam studi praklinis pada tikus.
Baca Juga: WHO Pantau Virus Corona Tipe EG.5 yang beredar di Amerika Serikat dan China
Varian BA.2.86 saat ini sedang dilacak oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Menurut laporan WHO, varian BA.2.86 kini telah terdeteksi di Swiss dan Afrika Selatan serta Israel, Denmark, Amerika Serikat dan Inggris.
CDC sempat mengindikasikan bahwa BA.2.86 mungkin memiliki kemampuan untuk menginfeksi kembali orang yang sebelumnya pernah terinfeksi, bahkan telah menerima vaksin.
Dijelaskan bahwa cabang dari Omicron ini membawa lebih dari 35 mutasi pada bagian-bagian penting virus dibandingkan dengan XBB.1.5.
Baca Juga: Ibu Negara AS Terpapar Covid-19, Ini Perkembangan Kasus Corona di Dunia
Moderna dan Pfizer juga telah membuat vaksin Covid-19 untuk subvarian XBB.1.5, varian dominan sepanjang tahun 2023. Vaksin baru tersebut diharapkan akan diluncurkan pada musim gugur tahun ini.
Selain dua perusahaan tersebut, perusahaan pendatang baru, Novavax, juga telah mengambil langkah yang sama.
Bulan lalu, Moderna dan Pfizer masing-masing mengatakan bahwa vaksin baru mereka tampaknya juga efektif melawan subvarian baru yang menjadi perhatian yang dijuluki EG.5 dalam pengujian awal.