Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Virus Corona Tipe EG.5 - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada hari Rabu (10/8) resmi memasukkan virus corona tipe EG.5 ke dalam kategori Variant of Interest (VOI). Artinya, virus tersebut telah mengalami perubahan genetik tapi hanya memengaruhi karakteristik virus itu sendiri.
Virus corona EG.5 menjadi perhatian karena mendadak menyebar dengan cepat di AS, China, Korea Selatan, Jepang, Kanada, serta beberapa negara lain. Di AS, lebih 17% kasus Covid-19 baru disebabkan oleh varian tersebut.
Meski menyebar dengan cepat, namun WHO memastikan bahwa varian ini tidak membawa ancaman baru yang berbahaya.
"Secara kolektif, bukti yang tersedia tidak menunjukkan bahwa EG.5 memiliki risiko kesehatan masyarakat tambahan dibandingkan dengan garis keturunan keturunan Omicron lainnya yang beredar saat ini," kata WHO dalam laporannya, dikutip Reuters.
Untuk saat ini WHO masih melakukan evaluasi yang lebih komprehensif terkait risiko yang ditimbulkan oleh EG.5, atau mereka sebut sebagai Eris.
Baca Juga: Varian Eris Sudah Masuk Sejak 2 Bulan Lalu, Menkes Bilang Jangan Khawatir
Peningkatan Kemampuan Penularan
Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengakui bahwa Eris memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi tidak menimbulkan gejala yang lebih parah dari varian Omicron lainnya.
"Kami tidak menemukan adanya perubahan tingkat keparahan pada EG.5 dibandingkan dengan turunan Omicron lain yang beredar sejak akhir 2021," katanya.
Terkait adanya penyebaran varian baru ini, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyayangkan ada banyak negara yang tidak melaporkan data penularan Covid-19 ke WHO.
Tedros mengatakan bahwa saat ini hanya 11% negara yang melaporkan rawat inap dan masuk ICU terkait Covid-19.
Baca Juga: Apa Saja Gejala Covid-19 Varian Eris?
Hingga saat ini WHO masih menerapkan seperangkat rekomendasi tetap untuk Covid-19, yang mendesak negara-negara untuk terus melaporkan data Covid-19, khususnya data kematian, data morbiditas, dan terus menawarkan vaksinasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada hari Rabu juga mengatakan bahwa varian EG.5 tidak memberikan perubahan signifikan pada gejala yang dirasakan para penderita.
CDC percaya bahwa vaksin yang ada masih mampu memberikan perlindungan. AS juga sedang berencana memberikan jenis vaksin baru pada bulan September.
"Saat ini, apa yang kami lihat dengan perubahan pada virus, mereka masih rentan terhadap vaksin kami, mereka masih rentan terhadap obat-obatan kami, mereka masih terdeteksi oleh tes," kata direktur CDC, Dr. Mandy Cohen.