Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kenaikan material terkait utang juga bisa menimbulkan risiko keterjangkauan utang di tahun-tahun mendatang. Perekonomian Inggris juga menghadapi tekanan lanjutan karena mendekati akhir transisi keluar dari Uni Eropa.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, bahwa Inggris saat ini akan bersiap untuk meninggalkan pasar tunggal dan serikat pabean Uni Eropa tanpa kesepakatan perdagangan bebas yang baru.
Dia menambahkan, akan selalu bersedia mendengar masukan dari Uni Eropa jika para pemimpin blok bersedia untuk kembali ke Inggris dengan syarat pendekatan perubahan yang mendasar.
Baca Juga: PM Jepang tegaskan tolak setiap langkah meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan
"Dinamika struktural jangka panjang yang negatif telah diperburuk oleh keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa dan oleh ketidakmampuan Inggris untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa," lanjut Moody's.
Dalam jangka pendek, Brexit tanpa kesepakatan dapat memberikan kejutan yang setara dengan sekitar 1,5% dari produk domestik bruto (PDB) dan membuat tingkat pertumbuhan potensial tahunan ekonomi Inggris menjadi 0,2%. Poin persentase juga bisa jadi lebih rendah di masa dengan menurut Dan Hanson dari Bloombeg Economics.
"Perkiraan Moody's juga mencerminkan bahwa ketidakpastian Brexit yang masih ada akan menahan pemulihan di paruh kedua tahun ini," terangnya.