kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

MotoGP Mengusulkan Pembekuan Spesifikasi Mesin 1.000cc


Rabu, 02 Oktober 2024 / 12:07 WIB
MotoGP Mengusulkan Pembekuan Spesifikasi Mesin 1.000cc
ILUSTRASI. MotoGP tengah mempersiapkan transisi penting menuju penggunaan mesin 850cc . ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MotoGP tengah mempersiapkan transisi penting menuju penggunaan mesin 850cc yang direncanakan dimulai pada tahun 2027.

Sebagai bagian dari langkah persiapan tersebut, Dorna selaku penyelenggara balapan mengusulkan pembekuan spesifikasi mesin (Engine Freeze) 1.000cc untuk semua pabrikan kecuali yang berada pada peringkat konsesi terendah. Aturan ini diharapkan mulai berlaku sejak musim balapan MotoGP 2025.

Pembekuan Mesin 1.000cc Hingga 2026

Mengutip crash.net, proposisi ini berarti spesifikasi mesin yang digunakan pada seri pembuka musim 2025, yaitu Grand Prix Thailand yang dijadwalkan pada tanggal 2 Maret, akan menjadi spesifikasi final untuk musim 2025 dan 2026.

Mesin-mesin ini tidak akan diizinkan untuk dimodifikasi hingga balapan terakhir tahun 2026, kecuali untuk pabrikan yang berada di peringkat konsesi terendah.

Baca Juga: Klasemen MotoGP 2024 Terbaru Pasca Balapan Grand Prix Indonesia

Carlos Ezpeleta, Chief Sporting Officer Dorna, menjelaskan bahwa pembekuan mesin ini bertujuan untuk mencegah beban ganda pada pabrikan yang harus mengembangkan mesin 1.000cc sekaligus berinvestasi dalam proyek mesin 850cc yang akan diterapkan pada tahun 2027.

Pengecualian Bagi Pabrikan Berperingkat Konsesi Terendah

Meski demikian, pengecualian diberikan kepada pabrikan yang berada di peringkat konsesi terendah, saat ini Yamaha dan Honda.

Kedua pabrikan tersebut akan diizinkan untuk melanjutkan pengembangan mesin 1.000cc selama musim 2025 dan 2026, memberikan mereka ruang untuk mengejar ketertinggalan performa dibandingkan dengan kompetitor lain seperti Ducati, KTM, dan Aprilia.

“Seperti yang Anda ketahui, kami membekukan spesifikasi mesin pada GP pertama, dan spesifikasi tersebut harus tetap sama sepanjang musim bagi pabrikan yang tidak memiliki konsesi," kata Ezpeleta, seperti dilansir oleh TMCBlog.com.

“Pembekuan ini akan diperpanjang selama dua musim, yakni untuk tahun 2025 dan 2026.”

Baca Juga: 5 Poin Penting dari Pelaksanaan MotoGP Grand Prix Indonesia 2024

Usulan yang Masih Menunggu Persetujuan Pabrikan

Meskipun usulan pembekuan ini sudah diajukan oleh Dorna, Ezpeleta menegaskan bahwa keputusan akhir masih menunggu persetujuan dari para pabrikan yang berpartisipasi di MotoGP. Pabrikan yang tidak berada di peringkat konsesi terendah seperti Ducati, KTM, dan Aprilia, akan tunduk pada pembekuan mesin ini jika disetujui.

Ezpeleta menambahkan bahwa proposal ini merupakan strategi yang dirancang agar pabrikan dapat mengalihkan fokus mereka pada pengembangan mesin dan sepeda motor baru yang akan diperkenalkan pada era 850cc di tahun 2027.

“Kami pikir ini adalah strategi yang sangat bagus. Ini proposal yang baik untuk memastikan bahwa produsen dapat fokus pada pengembangan mesin baru, yang akan menjadi bagian penting dari perubahan besar di 2027," lanjutnya.

Yamaha Memulai Program Pengembangan Mesin V4

Sementara menunggu persetujuan akhir terkait pembekuan mesin, Yamaha baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka telah memulai program pengembangan mesin V4. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya jangka panjang Yamaha dalam menghadapi era 850cc pada 2027.

Baca Juga: Mesin Jebol, Ambisi Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2024 Lenyap

Selain itu, Yamaha juga masih mempertahankan mesin Inline4 1.000cc yang mereka gunakan saat ini, menunjukkan kesiapan mereka untuk menghadapi masa transisi tersebut.

Usulan pembekuan mesin ini bukanlah hal baru di MotoGP. Sebelumnya, langkah serupa telah diambil pada tahun 2020 dan 2021 sebagai respons terhadap dampak pandemi Covid-19, yang memaksa pembatasan anggaran dan pengembangan di seluruh tim balap.

Hal ini menunjukkan bahwa pembekuan mesin adalah strategi yang efektif dalam situasi krisis atau transisi teknologi besar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×