kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mutasi virus corona ditemukan di cerpelai dan menular ke manusia, WHO waspada


Jumat, 06 November 2020 / 23:50 WIB
Mutasi virus corona ditemukan di cerpelai dan menular ke manusia, WHO waspada


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO, menyatakan, terlalu dini untuk mengambil kesimpulan tentang implikasi mutasi pada virus yang ditemukan di cerpelai.

"Kita perlu menunggu dan melihat apa implikasinya, tetapi saya tidak berpikir kita harus mengambil kesimpulan tentang apakah mutasi khusus ini akan memengaruhi kemanjuran vaksin," ujarnya. 

"Kami tidak memiliki bukti apa pun saat ini bahwa itu akan terjadi," imbuh dia.

Institut Serum Negara Denmark, yang menangani penyakit menular, menyebutkan, strain virus corona SARS-CoV-2 yang bermutasi telah ditemukan pada 12 orang dan di 5 peternakan cerpelai.

Baca Juga: Peringatan WHO: Beberapa bulan ke depan, situasi pandemi corona akan sangat sulit

Cerpelai adalah inang yang sangat baik 

Kerkhove mengatakan, keputusan Denmark untuk memusnahkan cerpelai ditujukan untuk mencegah pembentukan "reservoir hewan baru untuk virus corona".

Virus corona baru diperkirakan pertama kali melompat dari hewan ke manusia di China, mungkin melalui kelelawar atau hewan lain di pasar makanan di Wuhan. Meskipun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Mamalia lain telah diketahui terjangkit virus corona, seperti kucing. Yang lainnya, tikus dan musang, sengaja terinfeksi untuk penelitian medis.

"Selalu ada potensi bahwa ini bisa kembali ke manusia," ungkap Mike Ryan, Pakar Kedaruratan WHO, seperti dilansir Reuters. 

Baca Juga: Lagi, WHO: Hentikan politisasi Covid-19, pandemi bukanlah sepak bola politik!

"Itu mengkhawatirkan karena spesies mamalia seperti cerpelai adalah inang yang sangat baik dan virus dapat berevolusi di dalam spesies tersebut terutama jika mereka dalam jumlah besar dan saling berdekatan," sebutnya

Tetapi, Ryan menambahkan, hewan ternak lainnya, seperti babi dan unggas, memiliki biosekuriti yang "sangat ketat" untuk mencegah virus melompati penghalang spesies.

Selanjutnya: WHO: Kita ada pada titik kritis dalam pandemi, beberapa negara di jalur berbahaya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×