CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

NASA Kehilangan US$80.000.000 Akibat Kesalahan Satu Tanda Baca dalam Pengkodean


Selasa, 12 November 2024 / 20:02 WIB
NASA Kehilangan US$80.000.000 Akibat Kesalahan Satu Tanda Baca dalam Pengkodean
ILUSTRASI. Pada tahun 1962, NASA mengalami salah satu kecelakaan terbesar dalam sejarah penerbangan luar angkasa . Photographer: Andrew Harrer/Bloomberg


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 1962, NASA mengalami salah satu kecelakaan terbesar dalam sejarah penerbangan luar angkasa yang disebabkan oleh sebuah kesalahan tata bahasa yang sederhana.

Kesalahan ini, meskipun tampak sepele, mengakibatkan kerugian yang sangat besar, sekitar US$80 juta untuk misi pertama planetari NASA yang dikenal sebagai Mariner 1.

Misi Mariner 1: Ambisi NASA dalam Perlombaan Antariksa

Mengutip unilad.com, pada tanggal 22 Juli 1962, NASA meluncurkan roket Mariner 1 dari Cape Canaveral, Florida, dengan tujuan mengorbit dan melakukan flyby planet Venus.

Misi ini sangat penting, tidak hanya untuk menjelajahi planet Venus, tetapi juga untuk mengumpulkan data yang akan memperkaya pemahaman ilmiah tentang tata surya.

Baca Juga: Prediksi Kiamat Stephen Hawking, Ancaman Datang Lebih Cepat dari Perkiraan

Data tersebut juga akan membantu NASA dalam merancang pesawat luar angkasa untuk misi-misi serupa di masa depan.

Pada saat yang sama, Amerika Serikat terlibat dalam "Perlombaan Antariksa" dengan Uni Soviet yang sudah berusaha mengirim roket ke luar angkasa.

Oleh karena itu, keberhasilan misi Mariner 1 sangat dinantikan oleh banyak ilmuwan dan insinyur NASA.

Kesalahan Tata Bahasa yang Menyebabkan Kehilangan Kontrol

Sayangnya, beberapa detik setelah lepas landas, Mariner 1 mengalami masalah serius. Roket tersebut menyimpang dari jalurnya yang telah direncanakan menuju Venus.

Para ilmuwan yang bertugas berusaha keras untuk mengendalikan situasi dan memperbaiki arah roket, namun semuanya terlambat. Mereka kehilangan kontrol penuh atas roket tersebut.

Jika roket itu tetap melanjutkan jalurnya, maka akan jatuh di bagian utara Samudra Atlantik, tepat di tengah jalur pelayaran yang sangat padat.

Dalam situasi yang tak mungkin ini, petugas keselamatan penerbangan hanya memiliki satu pilihan: menghancurkan roket tersebut dengan menekan tombol penghancur. Pada pukul 9:26 pagi, Mariner 1 dihancurkan di ruang angkasa.

Baca Juga: Benarkah Neil Armstrong Pernah Mendarat di Bulan? Fakta vs Teori Konspirasi

Penyebab Kesalahan: Sebuah Tanda Hubungan yang Hilang

Sumber utama kesalahan yang menyebabkan Mariner 1 menyimpang dari jalurnya ternyata terletak pada sebuah program panduan yang digunakan untuk mengendalikan roket.

Program ini mengandung sebuah kesalahan kecil: sebuah tanda hubung (hyphen) yang hilang dari satu karakter dalam kode pemrogramannya.

Ketidakhadiran tanda hubung ini menyebabkan perangkat lunak gagal memahami instruksi dengan benar, yang kemudian mengarah pada perubahan arah roket.

Meskipun kesalahan ini sangat sederhana, dampaknya luar biasa besar.

NASA telah menghabiskan US$80 juta untuk membangun roket Mariner 1, dan satu kesalahan ketik dalam kode perangkat lunak menyebabkan semua usaha tersebut hancur dalam sekejap.

Baca Juga: NASA Berhasil Terhubung Lagi dengan Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

"Tanda Hubung Termahal dalam Sejarah"

Kejadian ini sering disebut sebagai "tanda hubung termahal dalam sejarah" karena kerugian yang ditimbulkan oleh sebuah kesalahan yang tampaknya tidak signifikan.

Bagi banyak orang, ini menjadi pelajaran berharga tentang betapa pentingnya ketelitian, bahkan dalam hal-hal yang tampaknya sepele seperti tata bahasa dan simbol-simbol kecil dalam pemrograman.

Mariner 1 mungkin gagal, namun kejadian ini tidak hanya menjadi pelajaran berharga bagi NASA, tetapi juga bagi industri penerbangan luar angkasa secara keseluruhan.

Sebuah kesalahan kecil yang mengingatkan kita semua bahwa dalam dunia teknologi, ketelitian adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, terutama ketika stakes-nya sangat tinggi.

Selanjutnya: Indo Kordsa (BRAM) Bagikan Dividen Rp 200 per Saham, Cek Jadwalnya

Menarik Dibaca: Muncul Selulit dan 3 Tanda Utama Wajah Kekurangan Kolagen



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×