kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NASA menangkap penampakan matahari mengeluarkan semburan api, tidak menghadap ke Bumi


Kamis, 28 Oktober 2021 / 12:18 WIB
NASA menangkap penampakan matahari mengeluarkan semburan api, tidak menghadap ke Bumi
ILUSTRASI. NASA menangkap penampakan matahari mengeluarkan semburan api, tidak menghadap ke Bumi


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID -Jakarta. NASA menangkap penampakan matahari mengeluarkan semburan api. Beruntungnya, semburan api tersebut tidak menghadap ke Bumi.

Belum lama ini, matahari memperlihatkan aktivitasnya yang tidak biasa. Bagaimana tidak? Mengutip dari Space, matahari yang terlihat tenang baru-baru ini terlihat sedang berpesta mengeluarkan semburan api selama lima jam pada dini hari (26/11/2021).

Solar Dynamics Obseravatory (SDO) NASA mencatat serangkaian letusan terjadi di beberapa bagian matahari. Untungnya, letusan yang menyemburkan api tersebut tidak menghadap ke Bumi.

SDO NASA merupakan salah satu dari beberapa teleskop dan pesawat ruang angkasa yang mengarah ke matahari yang bertujuan untuk meningkatkan prediksi cuaca matahari. 

Tidak jelas dari sudut ledakan (relatif terhadap Bumi) dari mana mereka berasal, tetapi situs yang kerap kali melacak cuaca luar angkasa SpaceWeather.com menyarankan itu akan menjadi bintik matahari. Atau konsentrasi gelap aktivitasi magnetik di permukaan matahari.

Baca Juga: NASA temukan bukti planet di luar galaksi Bima Sakti, diperkirakan seukuran Saturnus

Solar Dynamics Observatory NASA memperlihatkan penampakan mathari aktif mengeluarkan semburan api pa

"Setidaknya setengah lusin ledakan terjadi", tulis SpaceWeather.com dalam laporannya. 

"Situs ledakan itu tersembunyi, tepat di balik tepi matahari. Ini hampir pasti merupakan bintik matahari yang tidak stabil".

 Sebagai tambahan informasi, bintik matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang dipengaruhi aktivitas magnetis hebat. Ini dapat mengakibatkan terhambatnya konveksi, membentuk daerah beersuhu lebih dingin.

Dari Bumi, bintik-bintik ini dapat terlihat meskipun tanpa bantuan teleksop.

Dalam laporan Space, para ilmuwan akan mendapatkan gambaran sekilas yang lebih baik tentang wilayah tersebut ketika berotasi ke pandangan Bumi dalam waktu 24-48 jam. Rotasi matahari bervariasi menurut garis lintang karena merupakan bola gas yang besar, tetapi dibutuhkan 24 hari Bumi untuk berotasi di ekuator dan lebih dari 30 hari di kutub.

Tahun 2021 ini menuju awal siklus 11 tahun baru aktivitas matahari, yang dimulai sejak Desember 2019 lalu. Awal siklus umumnya memiliki slebih sedikit bintik matahari dan lebih sedikit letusan, kemudian itu akan meningkat saat mencapai puncaknya yang diperkirakan pertengahan 2025.

Selanjutnya: Mengejutkan! Bumi mulai berputar lebih cepat, haruskah kita khawatir?




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×