Sumber: Reuters |
NEW YORK. Upaya Carlyle Group, salah satu perusahaan ekuitas swasta top di Amerika Serikat membeli Nasdaq OMX Group, pupus sudah. Nasdaq juga melepaskan kesempatan menjadi perusahaan tertutup, yang tak lagi diperdagangkan di bursa.
Sumber di Carlyle membenarkan kegagalan tersebut. Dia bilang, perusahaan menggelar pembicaraan dengan salah satu operator bursa di Amerika ini sejak tiga pekan lalu.
Namun, Senin lalu, pembahasan tersebut gagal. Tidak adanya kesepakatan harga ditenggarai menjadi penyebab batalnya pembelian tersebut.
Manajemen Nasdaq mengungkapkan, harga yang ditetapkan pihaknya merupakan harga yang paling ideal. Manajemen Nasdaq merasa, selama ini pasar menilai perusahaannya memiliki harga di bawah perusahaan lain yang sejenis. Selain itu, manajemen juga memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan tawaran pihak lain.
Repetto Kaya, analis Sandler O'Neill, mengatakan pengambilalihan Nasdaq merupakan aksi yang masuk akal jika melihat dari salah satu perspektif. Nasdaq mampu menghasilkan arus keuangan yang sangat kuat.
Tapi di sisi lain, tidak jelas apa yang bisa dilakukan Carlyle untuk meningkatkan nilai Nasdaq yang undervalued tersebut. Kaya menilai, ini akan menjadi penghambat Carlyle untuk nantinya menjual kembali Nasdaq untuk menuai hasil investasinya.
Padahal, Nasdaq selama ini sudah menyodorkan kinerja oke. "Umumnya, perusahaan ekuitas swasta berpikir, akan membutuhkan biaya sangat besar untuk melakukan restrukturisasi perusahaan. Tapi, hal tersebut tidak berlaku untuk Nasdaq karena selama ini perusahaan sudah berjalan efisien," jelas Kaya.
Jurubicara Nasdaq, Joseph Christinat, enggan menanggapi spekulasi pasar. Sedangkan pihak Carlyle tidak bisa dihubungi.
Belakangan, Nasdaq sedang aktif melakukan akuisisi. Terbaru, Nasdaq menawar Thomson Reuters lengkap dengan isinya seharga US$ 390 juta. Rencananya, tawaran tersebut akan disahkan semester I tahun ini.
Bob Greifeld, Presiden Direktur Nasdaq, baru-baru ini juga mempertimbangkan membeli Euronext, operator bursa Paris, Amsterdam, Brussels dan Lisbon, jika perusahaan asal Belanda tersebut benar dijual.