Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. New Development Bank (NDB), lembaga keuangan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan), berencana menerbitkan obligasi pertama dalam denominasi rupee India sebelum akhir Maret 2026.
Menurut tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut, NDB saat ini sedang dalam tahap akhir pembahasan dengan Bank Sentral India (Reserve Bank of India/RBI) untuk penerbitan perdana ini.
Dalam tahap awal, NDB menargetkan penghimpunan dana senilai US$400 juta hingga US$500 juta melalui obligasi bertenor 3–5 tahun.
Dorongan De-dolarisasi dan Diversifikasi Aset
Langkah NDB ini sejalan dengan upaya India dan Tiongkok untuk mendorong penerimaan internasional yang lebih luas bagi mata uang nasional mereka. Tren tersebut juga semakin relevan di tengah meningkatnya minat investor untuk mendiversifikasi aset mereka ke luar pasar negara maju.
Baca Juga: BRICS Kuasai 55% Populasi Dunia, Prabowo: Pilar Kekuatan Global
Awal pekan ini, Tiongkok meluncurkan kebijakan baru guna mendukung pengembangan obligasi yuan di Hong Kong. Sementara itu, Bank Sentral India dalam beberapa bulan terakhir telah memperluas opsi investasi bagi dana asing yang disimpan di rekening bank domestik.
Proses Persetujuan Masih Berjalan
Meski rencana penerbitan sudah masuk tahap akhir, NDB masih menunggu persetujuan final dari RBI. Belum jelas apakah semua izin dari pemerintah India juga sudah diperoleh.
“NDB sedang bekerja sama dengan pemerintah India dan regulator untuk mengeksplorasi pendanaan di pasar lokal, guna menyediakan pembiayaan mata uang lokal bagi proyek-proyek India,” kata Monale Ratsoma, Chief Financial Officer NDB, dalam tanggapan resmi kepada Reuters.
Sebelumnya, NDB sudah berencana masuk pasar obligasi rupee sejak dua tahun lalu. Namun, proses tersebut tertunda karena persetujuan dari otoritas terkait tidak kunjung terbit.
Strategi Lima Tahun: 30% dalam Mata Uang Lokal
Sejak berdiri pada 2015, NDB telah menerbitkan obligasi senilai sekitar US$11 miliar, dengan sepertiganya dalam mata uang lokal, terutama yuan Tiongkok dan rand Afrika Selatan.
Baca Juga: Bank Sentral Borong 166 Ton Emas, BRICS Matangkan Rencana Mata Uang Baru 2026
Dalam laporan strategi 2022–2026, NDB menargetkan 30% dari total komitmen pembiayaan akan diberikan dalam mata uang nasional negara anggota. Dengan masuk ke pasar obligasi rupee domestik, NDB berharap dapat menambah likuiditas dan diversifikasi di pasar keuangan India.
Potensi Minat Investor dan Rupee Internasionalisasi
Menurut analis, obligasi rupee NDB berpotensi menarik investor yang berfokus pada pasar berkembang sekaligus mendukung tren de-dolarisasi global.
“Langkah ini juga dapat dipandang sebagai bagian dari proses internasionalisasi rupee,” ujar Vivek Rajpal, Asia strategist di JB Drax Honore.
Meski rupee India tengah melemah ke level terendah akibat tekanan kebijakan perdagangan dan tarif Amerika Serikat, Rajpal menilai hal itu tidak akan menjadi hambatan besar bagi minat investor.